Sabtu, 21 Juli 2012

WISATA

 

                         Andalusia, Menawan Hati Para Turis

Andalusia, daerah sebelah Selatan Spanyol, memiliki gedung-gedung luar biasa indah untuk dikunjungi.  Gedung-gedung cantik ini adalah perpaduan arsitektur Arab dan Kristen yang kental. Maklumlah, Spanyol pernah berada di bawah ajaran Katolik, kemudian dikuasai negeri Arab, hingga diambil alih lagi oleh Katolik. Maka, pergilah ke Andalusia dan temukan tempat-tempat istimewa mulai dari gereja sampai ke bekas benteng pertahanan.
Katedral Aljama, Cordoba, Inlah salah satu bangunan yang paling mempesona yang bisa dilihat. Berbeda dari gereja katedral pada umumnya, yang satu ini dibangun didalam masjid. Bisa dibayangkan betapa uniknya bangunan satu ini. Sejarahnya bermula pada tahun 785, ketika Abd ar-Rahman I, raja Andalusia pada waktu itu, memproklamirkan pembuatan masjid Aljama di lokasi gereja San Vicente. Ketika kekuatan region Andalusia terus menguat pada zaman itu, masjid ini juga semakin diperluas.

Awalnya Hisham I menambah kolam dan menara. Kemudian 40 tahun kemudian Abd ar-Rahman II memperluas masjid menjadi dua kali lebih besar. Pada tahun 951, Abd Ar-Rahman III membentuk menara baru dan meluaskan taman ke sebelah utara. Kemudian anaknya, al-Hakam II melanjutkan perluasan lagi dengan dua belas kolom baru yang dianggap sebagai perluasan paling signifikan. Yang terakhir adalah perluasan ke sebelah timur yang dilakukan al-Mansur pada akhir abad ke-10.

Terdiri dari 3 elemen, taman (sahn), ruang berdoa (liwan) dan menara muazin, masjid ini total mempunyai luas 23,400 m2 dengan 850 buah pilar yang dibangun dari batu granit dan marmer. Al Quran disimpan di dalam Mihrab yang didesain dengan mosaik berwarna emas.

Yang unik dari masjid ini adalah kiblat dari tembok suci yang tidak menghadap ke Mekah. Tembok dibangun dari utara ke selatan dan dibagi antara selatan dan timur. Kontroversi muncul ketika Al-Hakam II merencanakan untuk membetulkan kesalahan ini sampai seorang cendikiawan tinggi Islam mengeluarkan pesan, ”He who follows tradition, does right; he who gives himself to novelties will fail”. Akhirnya niat Al-Hakam II diurungkan.

Mulai abad ke-13 banyak perubahan pada masjid ini akibat pengaruh Kristen yang kembali menguasai Andalusia. Pada tahun 1236, raja Ferdinand menginginkan agar Aljama diubah menjadi gereja. Akhirnya Villaviciosa Chapel dibangun oleh Alfonso X di tengah-tengah masjid Aljama ini. Selama bertahun-tahun katedral dibangun oleh arsitek dan seniman terkemuka Spanyol. Selain kapel-kapel ini, pintu-pintu masuk baru juga dibangun, di antaranya Puerta de Santa Catalina di sebelah timur taman kemudian menambah menara Alminar setinggi 93m.

Pada awalnya pembangunan katedral di tempat masjid ini sempat menimbulkan kontroversi. Ada yang beranggapan pembangunan katedral ini mengganggu keutuhan bangunan yang sebenarnya, karakter dan arti sebenarnya. Tapi ada juga yang beranggapan dengan dibangunnya katedral ini bukannya merusak malah melindungi keutuhan gedung.

Apa pun pendapat yang terjadi dulu, sekarang Cordoba memetik hasilnya, katedral ini disebut-sebut sebagai katedral paling unik dan terindah di dunia akibat perpaduannya dengan arsitektur Islam dari masjid Aljama. Detail-detail desain Arab dari masjid yang bertemu dengan Gothic-nya katedral menjadikan katedral Cordoba ini salah satu tempat yang tidak ada duanya di dunia.

Casa de Pilatos, Sevilla, Saksikan keajaiban dari masa lalu, gabungan dari mistiknya Yunani, Romawi yang legendaris tanpa melupakan akar dari Spanyol sendiri di Casa de Pilatos ini.

Bermula pada akhir abad ke-15, Don Pedro Enriquez, Wali Kota Andalusia dan istrinya Doña Catalina de Rivera membangun rumah ini sebagai tempat tinggal. Anak mereka, Don Enríquez de Rivera, Marquis dari Tarifa meninggalkan Eropa untuk pergi ke Yerusalem. Dua tahun kemudian ia kembali ke Seville. Saat itulah ia membuat perubahan pada tempat tinggalnya.

Kagum dengan arsitektur renaissance dari Italia, Marquis mengambil mengambil pengaruh rennaisance dan Medieval untuk istananya ini, tapi tetap mencerminkan desain khas Andalusia. Sejak perombakan ini, bangunan ini kemudian disebut Rumah Pilate (Casa de Pilatos) karena menyerupai rumah Pontius Pilatus di Yerusalem.

Karakter romantis dari rumah ini yang paling menarik dicerminkan di serambi (patio) utama dengan peninggalan arkeologi berupa tiga patung marmer antik Romawi dan satu dari Athena, Yunani dari tahun 5 sebelum masehi dengan air mancur di tengah-tengah serambi. Tembok-tembok di rumah ini juga dihiasi kerajinan keramik abad ke-16 khas Andalusia. Pengunjung juga bisa melihat ukiran-ukiran yang menghiasi langit-langit kayu di rumah ini. Dari patio utama pengunjung kemudian bisa memasuki taman yang disebut-sebut sebagai terindah di Sevilla, disejajarkan dengan taman di Alcazar.

Sumber : Perempuan.com

                  ----------0000000000-----------

 

                     Satu Kota, Dua Benua

PDF Cetak E-mail
Istanbul merupakan sebuah kota tempat bertemunya timur dan barat, kota yang merupakan bagian dari dua benua yaitu Asia dan Eropa. Kota "dua benua" ini menyimpan kebudayaan yang sangat beragam, yakni budaya barat bercampur dengan budaya tradisional dari timur. Bangunan-bangunan dan benda-benda seninya merupakan percampuran dari kebudayaan asli Turki, Byzantine dan Romawi.

Kegiatan perekonomian, perindustrian, pariwisata, hiburan dan pendidikan bekembang pesat di kota ini. Berwisata ke Istanbul ibarat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan peradaban yang modern. Berbagai bangunan peninggalan masa kerajaan Byzantine, Romawi dan Ottoman tetap terjaga, berdampingan dengan bangunan-bangunan modern yang terus berkembang pesat.

Salah satu tempat pariwisata yang diminati para turis karena keunikannya adalah Bosphorus. Bosphorus bukanlah sebuah sungai, tetapi selat yang menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Marmara, selat yang memisahkan antara Turki bagian Asia dan bagian Eropa. Untuk menjelajahi Bosphorus kita dapat menggunakan kapal feri.

Perjalanan dapat dimulai dari Eminonu sampai ke laut Hitam. Suatu perjalanan yang sangat mengasyikkan seperti Istana Dolmabahce, Istana Belerbeyi yang berlokasi tidak jauh dari jembatan yang menghubungi Asia dengan Eropa. Selain istana-istana tersebut juga terdapat bangunan hotel, restoran, dan rumah-rumah di sepanjang Bosphorus yang merupakan perpaduan arsitektur Eropa dan arsitektur Asia.

Tempat bersejarah lainnya yang sangat menarik adalah Istana Topkapi, yang merupakan istana terbesar di Istanbul. Sejak 1924, istana Topkapi berubah fungsi menjadi museum. Dahulu Topkapi adalah istana tempat tinggal sultan dan merupakan pusat pemerintahan Turki pada masa lalu. Istana Topkapi merupakan bangunan khas Turki yang mempunyai taman-taman indah yang menghubungkan antara satu bangunan dengan bangunan lainnya. Taman-taman yang hijau ini dipenuhi pohon-pohon besar yang rindang. Istana yang kini menjadi museum ini menyimpan banyak hasil karya seni dan peninggalan bersejarah yang tidak ternilai harganya.

Tempat bersejarah lainnya yang pantas diinjungi kalau kita ke Istanbul adalah Museum Hagia Sophia. Banyak ahli sejarah mengatakan bahwa Hagia Sophia dapat dinominasikan sebagai keajaiban dunia ke delapan. Hagia Sophia merupakan bangunan gereja yang dibangun oleh Konstatius pada abad ke-4. Hagia Sophia yang berasitektur Romawi terlihat dari eksterior dan interior bangunan yang mempunyai kubah besar dan megah.

Setelah Istanbul dikuasai bangsa Turki di bawah kepemimpinan Sultan Mahmed Sang Penakluk, Hagia Sophia diubah fungsinya menjadi masjid. Ciri gereja pada masjid ini tidak dihilangkan. Ornamen-ornamen yang menunjukkan Hagia Sophia pernah menjadi gereja tetap terjaga, seperti terlihat pada gambar-gambar ornamen di dalam bangunan.

Beberapa ornamen tambahan seperti tulisan kaligrafi, mihrab dan mimbar ikut melengkapi interior bangunan yang telah berubah fungsi menjadi masjid tersebut. Bangunan yang telah berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun dan 477 tahun sebagai masjid ini kini berubah menjadi museum di bawah rezim Ataturk.

Bangunan lain yang pantas dikunjungi turis ialah Istana Dolmabahce. Bangunan ini perpaduan arsitektur Eropa yang menyimpan koleksi-koleksi benda-benda kuno dan benda istana seperti furnitur, karpet sutra dan lukisan dinding.

Istanbul terkenal pula sebagai tempat perdagangan yang ramai dikunjungi wisatawan. Terdapat dua tempat perdagangan yang sangat terkenal yaitu Grand Bazaar dan Spice Bazaar. Grand Bazaar merupakan pasar tertua dan terbesar di Istanbul yang berlokasi di tengah-tengah kota. Pasar Ini terdiri dari ribuan toko yang menjual benda kerajinan tangan bermutu tinggi, perhiasan, barang-barang antik dan aneka jenis barang lainnya yang merupakan produk asli dari Turki.

Spice Bazaar (Bazar rempah-rempah) atau disebut juga Egyptian Bazaar merupakan pasar yang unik dan menarik. Di sini dijual berbagai macam rempah-rempah, kaviar (telur ikan beluga), sosis, keju dan barang kerajinan tangan khas dari Turki. Dalam melakukan transaksi berbelanja di Istanbul tidak hanya dapat dilakukan dengan uang nasional mereka saja yaitu lira, tetapi juga dapat dilakukan dengan dolar Amerika dan euro. Jadi, Anda dapat dengan mudah berbelanja tanpa perlu mencari tempat penukaran mata uang asing.

Berwisata ke Istanbul tidak hanya cukup dengan menjelajahi tempat-tempat bersejarah. Banyak lagi tempat menarik yang lain yang sayang untuk di lewati, Taksim Square misalnya, merupakan tempat pusat kota modern Istanbul. DI Taksim square terdapat banyak hotel berbintang, restoran dan pusat kehidupan malam lainnya. Di samping itu juga terdapat pusat kebudayaan Ataturk. Tempat ini merupakan tempat berkumpulnya komunitas untuk merayakan tahun baru, konser musik, parade dan pertunjukan lainnya.

Tidak lengkap rasanya berwisata di Istanbul tanpa menikmati wisata kuliner. Anda dapat menikmati makanan khas Turki yang sudah sering kita dengar yaitu kebab yang rasa dan variasinya sangat beragam. Tidak hanya kebab, aneka makanan laut juga sangat populer di Istanbul. Sejumlah restoran tak hanya menyediakan makanan yang lezat, tapi juga pertunjukan atraktif.

Sumber: Majalah ASRI

                         ---------000000000-------------

              

             MENGUNJUNGI NEGERI DONGENG

 Ibu kota Denmark (sejak 1417) ini mungkin belum menjadi tujuan wisata favorit bagi orang Indonesia. Tak banyak tawaran wisata memotret kelebihan negara yang dahulu dihuni bangsa Viking ini. Lanskap kota yang penuh bangunan bersejarah berarsitektur indah ini memang mengagumkan. Namun, yang paling istimewa, negeri ini terkenal sebagai surganya pengendara sepeda.
Kota Pencinta Sepeda

Tak ada gedung pencakar langit. Di dalam kota, juga tak banyak mobil pribadi berlalu-lalang seperti halnya di Jakarta. Pajak kendaraan bermotor dibuat sangat tinggi, sebagai salah satu upaya menjaga lingkungan. Tak heran, 35 persen warganya memilih bersepeda ke sekolah dan ke tempat kerja. Pemandangan menarik setiap pagi dan sore adalah saat para warga Kopenhagen berangkat dan pulang kerja. Pria dan wanita dalam busana stylish, mengayuh sepeda dengan earphone warna-warni menutup telinga.

Jika ditotal, warga Kopenhagen bersepeda 1,2 juta kilometer setahun. Sebaliknya, mereka hanya bepergian dengan metro sebanyak 660.000 kilometer per tahun. Kenaikan bersepeda sebanyak 25 persen itu tercatat sejak tahun 1998 dibandingkan tahun sebelumnya. Saat ini Kopenhagen memiliki 390 kilometer jalur bersepeda dengan traffic light tersendiri. Kurang lebih 30.000 pengendara sepeda melintasinya dalam sehari. Saat ini sedang dalam penyelesaian, jalur khusus highways dari kota ke daerah-daerah suburban. 

Menggunakan sepeda yang tersedia di halaman belakang hotel (jika ingin menyewa seharian harus membayar sekitar 100 khrone), saya dan teman-teman juga mencoba bersepeda di sore hari, meski hanya dari hotel ke kafe yang jaraknya tak terlalu jauh. Tak bisa lebih jauh lagi, karena masih belum punya nyali untuk tersesat.

Pasar ini menjadi salah satu tempat bersantai di tengah kota. Bangunan kaca yang modern ini menjadi unik karena berada di antara gedung-gedung tua yang megah. Di dalamnya, turis bisa bergabung dengan penduduk yang sedang berbelanja buah, sayur, keju, bumbu-bumbu, bunga, sampai berbagai macam kue.

Saya sempat mengagumi berbagai bunga mawar  aneka warna yang seikatnya hanya 10 khrone. Lalu membeli sepotong nougat dan sekantong olives segar. Saya memandang orang-orang yang berlalu-lalang sambil memesan cappuccino. Tempat ini memang menjadi tempat pertemuan yang menyenangkan karena letaknya yang strategis. Ketika akhir pekan saya kembali ke sana, di luar pasar ini sudah berjejer pasar kaki lima yang menjual benda-benda second-hand. Kebanyakan adalah barang-barang antik.

Di mana pun kita berwisata, selalu dicari menara untuk melihat bangunan kota dari atas, sekaligus sebagai landmark kota itu. Begitu juga di kota ini. Terletak di pusat kota, Round Tower tak pernah sepi dikunjungi turis.

Dibangun oleh Raja Christian IV pada tahun 1637 dan selesai 5 tahun kemudian, tempat ini awalnya dirancang sebagai tempat  observasi astromomi di abad ke-17. Menuju puncak menara setinggi 34,8 meter, saya harus mengitari koridor menanjak (tanpa tangga) sebanyak 7 putaran. Namun kelelahan itu terbayar, karena dari atas, saya bisa menikmati seluruh pemandangan Kopenhagen. Indah.

Turun dari tower, saya memanjakan lidah dan menghangatkan tubuh dengan berbagai jajanan khas kota ini. Berbagai kue Danish, crepes nuttella pisang, atau kacang chestnut hangat dijajakan di kafe-kafe maupun di stall dengan sepeda di sekeliling tower.





Inilah tempat pertemuan paling populer di Kopenhagen. Jajaran gedung warna-warni di pinggir pelabuhan itu, sebagian besar adalah kafe dan restoran. Di antara deretan rumah-rumah di Nyhavn yang dibiarkan seperti aslinya ini, salah satunya adalah rumah yang pernah ditinggali Hans Christian Andersen.

Nyhavn atau New Harbour  menyimpan cerita bersejarah. Selama ratusan tahun Nyhavn memiliki reputasi tidak baik. Inilah tempat para pelaut ‘menghibur diri’. Baru pada akhir 1970-an Nyhavn mengalami pergeseran image. Kini, tempat ini menjadi tujuan menghabiskan sore hingga larut malam, baik bagi para turis maupun penduduk.

Saat udara dingin pun, banyak tamu ingin duduk di pinggir pelabuhan sambil menikmati udara segar, ditemani lilin dan selimut yang tersampir di semua kursi restoran. Saya berkesempatan berkeliling Nyhavn dan mencoba kanal tur di siang hari dari sana. Lalu saya menghabiskan sore hingga malam di salah satu restoran, berbaur dengan penduduk. Saya sepuasnya menikmati keindahan tempat ini.

Salah satu daya tarik Kopenhagen adalah berbagai taman  yang indah di tengah kota. Salah satunya Orstedsparken.  Tempat ini adalah lokasi lingkaran benteng tua di Denmark yang sudah tidak dipakai sejak tahun 1870. Bentuk asli bangunan masih dipertahankan, dan menjadi daya tarik para pelancong. Uniknya, para turis juga ditawarkan berkunjung dengan naik rickshaw (becak yang didatangkan dari India). Tivoli, salah satu taman yang tertua di dunia ini, juga sayang dilewatkan.

Istana dan kastil sudah pasti menjadi bagian dari sejarah kota ini. Yang menarik, pergantian tugas prajurit penjaga pun menjadi atraksi menarik bagi turis setiap harinya. Agak sulit jika mau berfoto bersama beberapa prajurit di sana. Kalaupun bisa, kesempatan hanya beberapa detik saja dengan jarak berfoto yang sudah mereka tentukan.

Saya sempat mengunjungi kastil Amalienborg, bangunan dengan arsitektur Roccoco yang megah. Keindahan arsitektur yang sama juga bisa saya temukan di beberapa bangunan museum yang tersebar di tengah kota, seperti Danish Museum of Art & Design, The National Museum, Louisiana Museum of Modern Art, dan National Galery of Denmark,
Saya juga tak melewatkan kesempatan berfoto di depan ikon Kota Kopenhagen, Little Mermaid. Ikon ini bisa disebut sederhana, jika dibandingkan dengan ikon-ikon kota-kota lain di Eropa. Sebenarnya tak ada yang istimewa. Patung setinggi 1,2 m, dengan berat 175 kg, ini hanya menggambarkan tokoh dongeng karya penulis terkenal yang lahir di kota ini, Hans Christian Andersen. Miniatur Little Mermaid itu menjadi buah tangan yang dijual dengan berbagai variasi bentuk di toko-toko suvenir.

Strogate disebut sebagai shopping center dengan rute pejalan kaki yang terpanjang di Eropa. Tumpukan tas belanjaan akan menjadi problem  karena akan membuat kaki  makin berat, sementara berbagai toko mengundang untuk dihampiri. Bottega Veneta, Kassandra (tempatnya sepatu Jimmy Choo, Prada, dan lainnya), toko eksklusif Birger Christensen, Storm, Henrik Vibskov, Zarah Voight (Danish fashion jewellery), desainer lokal Sabine Poupinel. Belum lagi toko yang berharga miring, seperti  H&M, Strand, Clarks, dan Disney’s Store.

Kopenhagen   populer dengan barang-barang second hand dan vintage.  Toko-toko yang terkenal adalah Time’s Up (vintage para disainer), Kitsch Bitch (barang tahun ‘70 - ‘80-an), Décor (gaun, coat, dan koleksi unik lain), dan Magnolias second hand (high ends brands dengan harga miring). Belum lagi toko-toko kecil yang menjual topi dan baju-baju musim dingin yang sangat menarik.

Kopenhagen juga terkenal dengan berbagai desain yang unik, mulai dari kursi, aneka lampu, hingga peralatan makan. Di Strogate inilah bisa ditemui sebagian dari barang-barang tersebut. Berbagai sarung bantal, lampu-lampu meja mungil dan unik, sampai sendok di satu sisi dan garpu di sisi lain (agar praktis dibawa), semua ingin dibawa pulang. Perlu waktu berjam-jam menikmati semuanya.
                                                             
Saya mampir pula ke Royal Kopenhagen. Di sinilah orang mencari Porselen Royal Copenhagen (hand painted)  yang terkenal itu. Selain membeli suvenir khas (antara lain mug porselen dua paduan warna), saya juga bisa melihat-lihat jejak sejarah lewat berbagai peranti makan yang tersedia. Perusahaan yang awalnya terinspirasi dari keramik Cina ini, sampai saat ini merupakan pemasok peralatan makan Kerajaan Denmark.

Denmark terkenal dengan berbagai Danish bakery yang lezat. Selama berada di sana, berbagai makanan itu bisa dinikmati dengan teh khas kota ini (yang juga sering dibeli sebagai oleh-oleh).

Selain itu, makanan yang wajib dicoba adalah smorrebrod atau open sandwich. Selembar  (panjang) roti berwarna kecokelatan (long rye bread), yang diisi smoked salmon, dada ayam dengan mayones, roast beef, dan sayuran segar. Berbagai saus membuat sandwich ini makin lezat. Uniknya, tak ada roti lain yang menutup topping tersebut. Di restoran besar, harga satu porsi smorrebrod bisa mencapai 145 khrone.

Sayangnya, saya tak sempat mampir ke restoran setempat, Noma, di tengah kota. Resto ini disebut mendapat berbagai penghargaan, antara lain 2 Michelin Stars dan resto terbaik 2010.

Salah satu oleh-oleh yang menarik untuk dibawa pulang adalah selai dalam bentuk tube, untuk isi roti atau biskuit. Selain rasa keju yang populer, juga tersedia rasa kaviar. Kota ini memiliki beragam keju dengan pelengkapnya, crackers gandum yang lebarnya setengah roti tawar.

 

                     ------------00000000000--------------

                

 

                         Wisata ke Ujung Dunia


Di tahun terakhir tinggal di Helsinki, Finlandia, saya, Berti Suharto, dan keluarga, bertualang ke titik paling utara dunia yang terletak di Norwegia. Menempuh perjalanan sejauh 3.000 km, menembus hawa dingin minus 40 derajat Celsius, saya berhasil mencapai titik yang menjadi destinasi impian para petualang dunia.

Negeri Sinterklas
Dengan memanfaatkan white night pada musim panas (matahari tidak akan terbenam malam hari di musim panas), saya melakukan perjalanan dengan mobil, melewati kota-kota Finlandia, antara lain Oulu, Rovaniemi, Inari, serta Karigasniemi, yaitu kota perbatasan Finlandia-Norwegia.

Ketika menginjakkan kaki di Oulu, saya menghabiskan malam di Pantai Nallikari.
Perjalanan berlanjut melewati Rovaniemi di Lapland. Melalui highway 4, saya mulai memasuki wilayah kutub. Di kota ini terdapat Santa Village. Menurut kepercayaan atau legenda orang Finlandia, Santa Claus  berasal dari Lapland.

Banyak yang memercayai, Santa Claus berasal dari kutub utara, termasuk masyarakat Finlandia yang menyatakan bahwa Santa Claus berasal dari Lapland,  provinsi di belahan utara Finlandia.

Pada akhir abad ke-20, diceritakan Santa Claus melindungi Pegunungan Korvatunturi agar kerahasiaannya tetap terjaga. Muncullah gagasan agar Santa Claus melakukan perjalanan secara berkala ke Artic Circle, tidak jauh dari Kota Roveniemi.  Tempat inilah yang kemudian dijadikan ‘kantor’ oleh Santa untuk bertemu dan dikunjungi oleh siapa pun, yang dikenal sebagai Santa Village.

Di desa ini, saya dapat melihat peternakan  husky dog dan kijang. Pada musim dingin, pengunjung bisa mengendarai sledge yang diseret oleh 6 ekor husky dog atau yang diseret oleh kijang. (f)

 Midnight Sun di NordkappKarigasniemi, kota perbatasan Finlandia-Norwegia, berupa perbukitan dan kental dengan suasana pedesaan. Di tengah hamparan hijau rerumputan, tampak beberapa rumah  kayu bercat merah milik petani.

Perjalanan berlanjut ke Lakselv, lalu Honningsvag, Norwegia. Perjalanan menjadi  makin menarik ketika saya harus melewati beberapa terowongan yang cukup panjang.
Terowongan yang menembus gunung menjadi salah satu ciri khas bentuk jalan di Norwegia.

Hal ini karena kondisi alam yang bergunung-gunung khususnya di pegunungan batu.

Terowongan pertama yang saya lalui sejauh 2.980 meter, ditempuh dalam waktu 10 menit. Sementara, untuk mencapai Honningsvag, saya harus melewati terowongan Nordkapp yang panjangnya 6,8 km.

Terowongan itu secara perlahan turun ke bawah dan berada 200 m di bawah laut yang menghubungkan daratan Norwegia dengan Kepulauan Mageroya, tempat Nordkapp berada.  Matahari masih bersinar terang, meskipun waktu telah menunjukkan pukul 21.00, saat saya berangkat menuju Nordkapp. Melewati Kepulauan Mageroya yang bergunung-gunung, Nordkapp terletak di atas sebuah gunung dengan ketinggian 307 m dari permukaan laut utara.

Jalan menuju ke Nordkapp cukup berliku, menyusuri lembah, naik-turun gunung, dan melewati lereng pegunungan yang sepi. Di ketinggian pegunungan ini sudah tidak ditumbuhi pohon-pohon cemara. Hanya rumput dan alang-alang. Makin ke atas, situasi berubah. Kabut tebal yang dingin menutupi pandangan. Tak  lama, hujan pun turun, membuat saya cemas mobil tergelincir ke jurang.

Akses transportasi menuju Nordkapp sangat terbatas dan mahal. Butuh perjuangan berat untuk mencapai ujung dunia ini. Karena itu, bagi para turis, bisa menginjakkan kaki ke Nordkapp adalah hal yang sangat luar biasa.
Sebuah kebahagiaan tak terkira ketika akhirnya saya sampai di gerbang masuk Nordkapp. Saya melangkah menuju ke sebuah gedung modern yang disebut Nordkapp Hall. Di depan gedung yang terbuat dari batu itu, terdapat tulisan Nordkapp terletak di utara latitude 71°10'21".

Gedung berlantai 3 yang khusus dibangun untuk para turis itu banyak menyediakan atraksi yang sangat menarik, di antaranya supervideograph yang memutar sebuah film mengenai suasana 4 musim di Nordkapp. Musim di Nordkapp memang sangat unik dan ekstrem. Pada musim panas (Mei – Juli), matahari akan terlihat selama 24 jam (midnight sun). Tidak ada kata malam pada saat itu. Sedangkan pada musim dingin, matahari seakan tidak pernah muncul, hanya sekitar 2 jam setiap harinya, dengan suhu mencapai lebih dari minus 40 derajat Celsius, laut membeku dan salju yang sangat tebal.

Di lantai dasar, terdapat sebuah terowongan dengan sederet  diorama yang menggambarkan tentang sejarah ditemukannya tempat ini. Nordkapp ditemukan oleh seorang petualang Inggris, Richard Chancellor, pada tahun 1553. Ketika itu ia beserta timnya melewati semenanjung tersebut dalam upaya mencari jalan pintas menuju ke Northeast.

Di ujung Semenanjung Nordkapp terdapat sebuah monumen bola dunia yang terbuat dari besi sebagai simbol Nordkapp. Para turis bergantian foto di depan bola dunia tersebut. Bahkan, beberapa mengibarkan bendera dari negaranya sebagai bukti bahwa perwakilan dari negara mereka telah mencapai Nordkapp. Di situlah saya berdiri, di bibir tebing, tepat di pinggir semenanjung yang merupakan tebing batu berketinggian 307 meter di atas permukaan laut utara,  menikmati pemandangan laut lepas yang luas. Jika kita menyeberangi lautan utara itu, sekitar 2.300 km ke depan adalah kutub utara.

Selain kebahagiaan telah mencapai titik terujung utara Eropa, dari semenanjung itu saya juga bisa menyaksikan proses tenggelamnya matahari pada pukul 00.14 dan 10 menit kemudian fajar menyingsing pada pukul 00.24.  Peristiwa terlihatnya matahari selama 24 jam tersebut dikenal dengan nama Midnight Sun.  Hal ini berarti di ujung utara dunia pada saat musim panas (14 May - 29 Juli), matahari tidak akan tenggelam dan tidak ada kata malam.

Saat itu, jam telah menunjukkan pukul 12 malam, detik-detik sunset dan sunrise yang hanya selisih beberapa menit itu adalah fenomena alam yang sangat berharga dan sangat ditunggu-tunggu oleh para turis. Dengan peralatan fotografi, mereka siap membidikkan kamera ke arah laut utara, saat matahari akan terlihat jelas perubahannya.

Namun sayang, saat itu momen istimewa tersebut tak bisa saya nikmati karena kabut menutupi matahari. Yang terpancar hanya cahaya merah seperti menjelang senja atau dini hari. Sekitar 45 menit kemudian, langit terlihat kembali terang seperti halnya pukul 08.00 pagi. Padahal, saat itu jam menunjukkan pukul 1 pagi. (f)

  

Menuju ke Sana:

  • Penerbangan terdekat dari Jakarta, bisa ke Stockholm-Swedia, Helsinki-Finlandia, atau Oslo-Norwegia. Jaraknya kurang lebih sama, 3.000 km pulang- pergi. Jika dari Helsinki ke Rovaniemi, bisa menggunakan Finnair atau Blue1. Lama penerbangan sekitar 1 jam 15 menit. Harga tiket sekitar 400 euro (Rp4.800.000) pulang-pergi. Sedangkan menuju Nordkapp, hanya ada jalur pesawat kecil dari Oslo yang harganya sangat mahal. Menggunakan mobil adalah pilihan yang lebih murah.
  • Menggunakan kereta api. Ke Rovaniemi bisa menggunakan kereta malam, harganya antara 200-350 euro (Rp2.400.000-Rp4.200.000). Kereta berangkat pada sore hari dari Stasiun Rautatientori, Helsinki, dan tiba di Rovaniemi pukul 8 pagi. Perjalanan sekitar 12 jam.

Menginap di mana?
  • Hotel Sokos. Hotel berbintang tiga yang terletak di tengah Kota Rovaniemi. Harganya mulai dari Rp2 juta per malam. Sebaiknya memesan jauh hari sebelumnya karena pada liburan musim dingin banyak turis yang datang untuk bermain ski.  Jika liburan musim panas, ramai oleh turis yang ingin menikmati midnight sun.
  • Di Nordkapp, tak ada penginapan. Yang terdekat adalah Kota Honningsvag, banyak hotel di kawasan itu. Yang menarik, Nordkapp Camping Hotel, lokasinya berada di alam terbuka. Biayanya mulai Rp900.000 per malam. Jaraknya ke Semenanjung Nordkapp, sekitar 24 km.

Perlengkapan:

Mengingat Rovaniemi dan Nordkapp terletak di kutub utara, jika bepergian pada musim dingin, siapkan baju hangat plus syal dengan sepatu boot khusus untuk salju. Suhu mencapai minus 40 derajat Celsius.

Oleh-oleh:

Di Rovaniemi, antara lain boneka Santa dan pernak-pernik yang berhubungan dengan Natal. Ada pula baju dingin rajutan handmade,  dompet, tas, sepatu, dan barang-barang yang terbuat dari kulit reindeer. Di Nordkapp, jenis oleh-olehnya juga tak jauh berbeda dengan Rovaniemi. Hanya, di Nordkapp, para turis mendapat sertifikat yang menyatakan sudah sampai di ujung dunia.

Makanan:Makanan khas orang Lapland, khususnya di Santa Claus Village, adalah stew reindeer (semacam semur), dihidangkan dengan mashed potato dan sayuran. Sementara minuman khas Lapland adalah sari buah black current panas atau raspberry. (f)















-----00000000----------

 

Hati-Hati! Bandara Ternyata Sumber Penyakit

Mutya Hanifah - Okezone
(Foto: News)
(Foto: News)
BAGI Anda yang akan berwisata musim panas ini, jagalah kondisi tubuh Anda agar tidak mudah sakit. Pasalnya, sebuah riset menemukan bahwa bandara merupakan tempat penyakit mudah tersebar.

Seorang Spesialis Influenza, Alan Hampson mengemukakan bahwa bandara, stasiun, dan tempat-tempat perhubungan wisata lainnya adalah tempat yang paling rawan sebagai penyebaran penyakit. 

Menurut Hampson, salah satu penyebabnya adalah karena maskapai penerbangan tidak bisa melarang penumpang sakit untuk tidak terbang. "Bila ada penumpang sakit flu atau batuk, maskapai tidak berdaya melarang mereka untuk terbang. Terutama karena penumpang tersebut sudah membayar tiket mahal untuk naik pesawat," katanya, seperti dikutip dari News, Minggu (29/7/2012).

"Padahal itu merupakan saat-saat dimana virus penyakit menyebar, dan menghinggapi penumpang lain," lanjut Hampson.

Hampson mengatakan sistem penyaringan udara di pesawat memang membantu pencegahan virus penyakit. Namun area bandara yang ramai, terutama dengan banyaknya koper, troli, dan pegangan pintu yang bergantian dipegang ribuan orang menjadi media penyebaran penyakit.

Studi Hampson ini juga mengikuti sebuah studi dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan MIT yang menemukan bahwa pandemi penyakit menyebar ke berbagai tempat di dunia karena didorong oleh adanya perjalanan udara.

 

                 ----------000000000------------

 

Alpen Dinaric, Pesona Alam Sarajevo

Pasha Ernowo - Okezone
(foto: summitpost.org)
(foto: summitpost.org)
Mendengar kata Sarajevo, mungkin Anda akan teringat perang SARA antara Bosnia dengan Serbia beberapa tahun silam. Tapi, tahukah Anda, ternyata Ibu Kota Bosnia ini ternyata sangat menarik untuk wisata.

Kota yang terletak di sebuah lembah yang dikelilingi barisan perbukitan dan pegunungan Alpen Dinaric membuat kota ini bakal jadi ‘sasaran empuk’ bagi para turis berkantong tebal, pengusaha real estate, tour operator kelas satu serta para pemilik chain-hotel ternama di dunia.

Diperkirakan, wajah kota ini akan berubah drastis. Sentuhan modernisasi dan hawa komersialisasi akan menjadikan kota ini kehilangan pesona alaminya.

Pernah dikuasai Kekaisaran Ottoman asal Turki. Sarajevo didirikan pada abad ke-15. Kondisi itu membawa pengaruh Islam ke kota berpenduduk 400-an ribu jiwa ini. Ketika daerah ini berada dalam kekuasaan Kekaisaran Hungaria di abad ke-18 hingga 19, pengaruh Austro-Hungarian yang berlatar belakang Katholik memperkaya budayanya. Dan setelah itu, pengaruh rezim sosialis yang berkuasa selama 50 tahun, membuat kota ini semakin bercorak.

Sarajevo juga pernah dijuluki sebagai Jerusalem-nya Eropa lantaran kentalnya nuansa Yahudi yang sempat mendominasi sebagian gaya bangunan di tempat ini. Sarajevo juga merupakan kota di mana berbagai bangunan simbol keagamaan mulai dari Gereja Katolik, mesjid, Synagoge dan gereja kaum Orthodox berdiri saling berdekatan. Sungguh sebuah pemandangan langka yang mungkin tidak dapat ditemukan di negara-negara Eropa yang lain.

Ketika berjalan di pusat kota di daerah Ferhadija, Anda bisa melewati gereja Orthodox Serbia. Kathedral bergaya majestik, sekaligus Mesjid Begova yang bergaya khas Turki, hanya dalam waktu tidak lebih dari 5 menit. Hal ini sebenarnya menunjukkan toleransi antar umat beragamanya sungguh luar biasa.

Yang lebih mengagumkan, saat terjadi perang etnis selama 3,5 tahun yang memakan begitu banyak korban jiwa, bangunan-bangunan itu sama sekali tidak mengalami kerusakan dan tetap berdiri kokoh sampai hari ini. Sepertinya, semua pihak yang bertikai saat itu seakan "bersepakat" untuk tidak saling melakukan perusakan terhadap bangunan-bangunan suci tersebut. Suatu hal yano sebenarnya patut diacungi jempol, meski di tengah situasi yang carut-marut sekalipun.

Pusat keramaian kota yang terletak di Ferhadija, dimulai dari monumen yang disebut Eternal Flame, sebuah obor yang sengaja dinyalakan terus menerus untuk memperingati kemenangan Yugoslavia yang pada tahun 1945 berhasil mengusir Jerman pimpinan Hitler. Dari sana, Anda bisa melihat keragaman gaya bangunan pengaruhi gaya komunis yang simpel, berpadu dengan bangunan bergaya Austro-Hungarian yang berkesan klasik dan ornamental.

Jika melangkah lebih jauh lagi, Anda bakal tiba di Slatko Cose. Inilah tempat jajaran toko penjual penganan khas Bosnia yang sebagian besar bercita rasa manis legit, maupun cafe dan pub yang menyajikan kopi dan jajanan khas Turki. Jalanan yang terbuat dari susunan bebatuan gravel dan gaya bangunannya yang lebih banyak dipengaruhi arsitektur Turki klasik yang sarat nuansa Islami, berpadu dengan pengaruh Romawi kuno, menghadirkan amosfir yang berbeda.

Di daerah yang juga dikenal sebagai Turkish Quarter ini terletak Mesjid Agung Begova yang memiliki taman indah beserta pepohonan rindang yang sebagian besar usianya sudah mencapai ratusan tahun yang merupakan salah satu landmark kota yang wajib dimasukkan ke dalam agenda kunjungan Anda.

Hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah mencicipi makanan khas setempat yang disebut cevapi dan burek. Cevapi adalah kebab berbahan daging sapi yang sudah diasap dan dipotong panjang-panjang, disajikan bersama dengan roti bakar berbentuk bundar yang telah diramu dengan aneka rempah. Sementara burek terbuat dari pastry seperti croissant yang di bagian tengahnya diisi dengan daging panggang dan tomat yang dipotong kecil-kecil. Sementara, di bagian luarnya dilumuri dengan keju cair yang beraroma khas. Kedua makanan ini bisa diperoleh dengan harga tak lebih dari 50 cent dolar Amerika. Murah sekali, bukan?

Meski bukan atau belum tergolona kota yang metropolis, kota yang dialiri oleh Sungai Miljacka ini memiliki banyak cafe dan pub yang tersebar di penjuru kota. Salah satu tempat nongkrong yang jempolan adalah Park Princeva, sebuah cafe sekaligus restoran yang terletak di daerah perbukitan agak di luar kota arah selatan. Tempat ini menawarkan pemandangan kota dari ketinggian yang sungguh terlihat breathtaking. Apalagi saat senja menjelang! Di malam hari, tempat ini menyajikan hiburan musik dan tarian tradisional yang banyak dipengaruhi oleh perpaduan budaya Turki dan Balkan.

Yang juga patut menjadi catatan adalah diselenggarakannya Bascarcija Noce alias Bascarcija Nights, sebuah festival musik dan tari musim panas yang diselenggarakan di pusat kota tua. Festival ini pernah menghadirkan grup musik dan artis papan atas kelas dunia seperti Vienna Philharmonic, Luciano Paffarotti, Celine Dion, Bon Jovi, II Divo maupun Andrea Bocelli. Sementara di musim dingin, penyelenggaraan Sarajevo Jazz Festival dan Sarajevo Winter Festival sanggup menjadi magnet bagi pelancong mancanegara untuk berkunjung ke kota eksotis yang dikenal memiliki musim dingin cukup ekstrim ini.

Untuk itu, jangan tunggu terlalu lama. Berkunjunglah ke Sarajevo segera, sebelum segalanya terlanjur menjadi terlalu mahal lantaran pembangunan dan komersialisasi besar-besaran yang tengah berlangsung di kota ini.

  Tip Liburan ke Sarajevo:

1. Dari Jakarta-Sarajevo, penerbangan memakan waktu kurang lebih 17 jam, dengan transit di Singapura dan Istanbul. Di Istanbul, berganti pesawat Bosnia-Herzegovina Airlines dengan tujuan Butmir Airport Sarajevo.

2. Mata uang setempat adalah Bosnian Mark (BAM), namun warga lebih mengenalnya sebagai KM (Konvertibilna Marka). 1 KM = Rp6.000. Akan tetapi, untuk banyak transaksi, bayar taksi, toko dan restoran, juga bisa menggunakan euro.

3. Tempat ngopi di sini kebanyakan milik perorangan. Gayanya beragam, ada yang gaya kuno oma-opa yang nyaman, gaya modern yang praktis, atau gaya outdoor khas anak muda.

4. Kuliner Bosnia banyak dipengaruhi Turki dan Eropa Timur. Menunya kebanyakan terdiri dari daging, somun (sejenis pita bread), dan yoghurt asam. Yang paling digemari adalah kebab Bosnia yang disebut cevapcici, sejenis sosis panggang yang dimakan bersama somun, irisan bawang bombay, dan yoghurt atau keju. Jika tak suka daging, bisa memilih sirnica, yaitu sejenis roti mirip croissant lembut dengan pilihan isi bermacam-macam: sayuran dan keju. Sirnica ini bentuknya bulat mirip pizza. Umumnya, restoran memberi kesempatan pengunjung mendatangi tungku pemanggang sirnica dan memilih isi serta porsi yang diinginkan. Penduduk lokal biasanya melengkapi makanan mereka dengan segelas yoghurt encer yang disebut kefir.

5. Toko-toko suvenir umumnya menjual barang-barang dari tembaga, seperti sendok tembaga, hingga syal sutra. Secara umum, harga barang-barang tidak mahal, dan pedagang tidak keberatan jika kita menawar harga.

6. Sistem transportasi umum di Sarajevo sangat baik.  Selain taksi, kita dapat memilih trem, bus besar (namanya trolley-bus), atau minibus. Karcis dan rute perjalanan dapat dengan mudah diperoleh di kios-kios di pinggir jalan. Perhentian trem terletak di dekat Bascarsija Square. Untuk rute terjauh menggunakan trem harga karcis sekali naik 1,60 KM (Rp96.000). Jalur trem membelah Kota Sarajevo dari ujung timur ke barat, sejajar dengan Sungai Miljacka.

Jembatan Mehmed Paša Sokolović di Višegrad

Bosnia dan Herzegovina
Jembatan Mehmed Paša Sokolović di Višegrad Jembatan Mehmed Paša Sokolović di Višegrad yang melintasi sungai Drina di bagian timur Bosnia dan Herzegovina dibangun pada akhir abad ke-16 oleh arsitek istana Mimar Koca Sinan atas perintah perdana menteri Kerajaan saat itu, Mehmed Paša Sokolović. Sebagai karya monumental arsitektur dan teknik sipil pada masa kejayaan Kerajaan Ottoman, jembatan ini memiliki 11 lengkungan batu dengan lebar antara 11 m hingga 15 m dan pintu masuk pada sudut tegak lurus dengan empat lengkungan di tepi kiri sungai. Jembatan sepanjang 179,5 meter ini merupakan mahakarya Sinan, salah satu arsitek dan insinyur hebat pada masa Ottoman klasik dan Renaisans Italia kontemporer, dua aliran yang sering dibandingkan dalam karya-karyanya. Karya monumental yang megah dan unik ini merupakan bukti kebesaran gaya arsitekturnya. (© Pusat Warisan Budaya UNESCO)
Menjadi Situs Warisan Dunia sejak: 2007
Ketahui selengkapnya dari situs Web Warisan Budaya UNESCO



                            ------------000000000---------

Wisata di Sini, Dijamin Murah! (I)

Mutya Hanifah - Okezone
New Orleans, Amerika Serikat (Foto: mycollegeroadtrip)
New Orleans, Amerika Serikat (Foto: mycollegeroadtrip)
DENGAN melonjaknya harga tiket pesawat akibat naiknya harga bahan bakar, sepertinya mustahil saat ini untuk mencari wisata yang murah. Namun di kota ini, dijamin Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang. 

Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari Yahoo:

Austin, Amerika Serikat


Ibu Kota negara bagian Texas ini merupakan destinasi wisata murah. Tak heran, sebagian ebsar populasi Austin dihuni oleh mahasiswa. Setiap kamis pertama dalam setiap bulan, South Congress Street di kota ini mengadakan pesta jalanan, dimana restoran-restoran memberikan minuman gratis dan banyak diskon. 

Detroit, Amerika Serikat

Kota ini mungkin bukanlah kota yang menjadi pilihan pertama wisatawan saat mengunjungi Amerika Serikat. Namun kini Detroit semakin meningkatkan reputasinya akan industri renaissance dengan butik, bar dan restoran murahnya. Setiap Rabu dan Sabtu, Anda dapat  menikmati tur ke Museum of Contemporary Art secara gratis. Untuk belanja, pergilah ke Eastern Market yang menjual barang serba murah.

New Orleans, Amerika Serikat

Sebagai salah satu kota terbaik untuk melihat pertunjukan musik langsung, di kota ini Anda dapat menyaksikan musik secara murah dan bahkan gratis. Frenchman Street dikelilingi deretan bar yang menyajikan pertunjukan musik gratis setiap malam. Sementara di siang hari, Anda dapat berjalan sambil melihat toko antik murah dan kafe-kafe unik di Uptown dan Garden District.

Berlin, Jerman

Selama beberapa tahun terakhir, ibukota Jerman ini menarik banyak wisatawan asing dengan harga akomodasinya yang murah serta suasana budayanya yang kental. Untuk wisata murah, biasanya yang terkenal di Berlin adalah wisata malam di klub atau cafe-cafe. Bila tidak menyukai wisata semacam itu, Anda juga dapat menjelajahi danau dan taman di kota ini dengan menggunakan sepeda yang disewa seharga Rp10 ribu.

Wisata di Sini, Dijamin Murah! (II-Habis)

Mutya Hanifah - Okezone
Witches Market di La Paz, Bolivia (Foto: Sacred-destination)
Witches Market di La Paz, Bolivia (Foto: Sacred-destination)
BILA mengunjungi kota-kota ini, dipastikan Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk berwisata menjelajahinya. Kota-kota ini menawarkan akomodasi dan harga suvenir yang cukup murah.

Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari Yahoo:

La Paz, Bolivia

Kota La Pz dikelilingi oleh pegunungan Andes, membuat wisata hiking, bersepeda dan trekking menjadi jenis wisata paling populer di kota ini. Anda dapat menikmati pemandangan Pegunungan Andes, atau berjalan ke Witches Market unutk membeli suvenir khas Bolivia dengan harga miring.

Guilin, China

Wisatawan datang kesini untuk menjelajahi keindahan alam kota Guilin yang dilewati Sungai Li dan dikelilingi formasi batu kapur. Biasanya, turis mengelilingi sungai dengan kapal bambu atau sepeda di tepi sungainya. Yang menjadikan kota ini murah adalah makanannya. Makan siang sepuasnya untuk dua orang hanya dihargai sebesar Rp60 ribu saja.

Quebec, Kanada


Kota kecil di Kanada ini memiliki suasana seperti di Eopa. Dengan toko-toko baju antik dan restoran lezatnya, Anda tak akan bosan mengelilingi Rue St. Paul di Old Port Neighborhood atau membeli keju di Le Marche. Saat musim dingin, kota ini dipenuhi jajanan permen sirup maple di pinggir jalan. Semuanya dijual dengan harga murah. Kota-kota wisata Kanada memang dikenal lebih murah dibanding Amerika Serikat.(uky)


 

                                    ----------000000000----------

  Kota Paling Dibenci Wisatawan Asing (I)

Mutya Hanifah - Okezone
Jakarta, penuh kemacetan sehingga dibenci wisatawan asing (Foto: ozylog)
Jakarta, penuh kemacetan sehingga dibenci wisatawan asing (Foto: ozylog)
MACET, tingkat kriminal tinggi, dan penipuan membuat kota-kota berikut dibenci wisatawan asing versi situs CNNGo. Apa sajakah kota-kota dimaksud?

Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari CNNGo:

Belize, Belize

Belize dikenal sebagai pemilik salah satu pantai terindah di dunia, dan menjadi destinasi bulan madu pilihan para selebriti. Namun ternyata, kota di Kepulauan Karibia ini justru menjadi salah satu kota yang dibenci oleh wisatawan. Adanya kriminalitas, perdagangan obat terlarang, kebobrokan pemerintah, serta calo wisata menjadikan kota indah ini tidak mendapat apresiasi dari turis.

Kairo, Mesir

Mesir dikenal sebagai salah satu destinasi wisata populer sejak dahulu karena menyimpan peninggalan kuno dan sejarah terbaik di dunia, seperti Piramida dan Sphinx. Namun bagi wisatawan, Ibu Kota Mesir, Kairo, adalah salah satu kota yang seharusnya dihindari.

Menurut catatan World Health Organization (WHO), warga Kairo adalah penduduk dunia yang paling gemar merokok. Setidaknya, mereka merokok sebungkus sehari. Tidak hanya karena tidak sehat, Kairo juga perlu dihindari akhir-akhir ini karena adanya ketidakstabilan politik. Sebaiknya hindari kerumunan dan demonstrasi saat mengunjungi Kairo.

New Delhi, India

Penipuan kepada turis terjadi di mana-mana. Namun ternyata, kota New Delhi di India adalah salah satu kota dengan tingkat penipuan terhadap turis terbanyak. Penipu ini ada dimana-mana; bandara, stasiun kereta, dan hotel. Penipuan biasanya berkedok tiket murah atau mengantarkan turis ke suatu tempat dengan harga yang luar biasa mahal.

Jakarta, Indonesia

Jakarta memang bukanlah kota wisata utama di Indonesia. Popularitasnya kalah pamor dibandingkan Kuta, Bali. Namun yang mengejutkan, Jakarta ternyata masuk 10 kota yang paling dibenci oleh turis asing.

"Jakarta, dari perspektif wisatawan, adalah kota yang penuh tuntutan, kejutan, dan kesulitan," tulis seorang ekpatriat yang akhirnya mencintai Jakarta setelah enam bulan menetap kepada TripAdvisor. Kota Jakarta yang luas namun penuh kemacetan, polusi, kemiskinan, serta wisata yang hanya berpusat di mal membuatnya tidak disukai wisatawan.

Sydney & Melbourne, Australia


Sydney dan Melbourne adalah dua kota terkenal di Australia. Nmun, kedua kota ini tidak disukai wisatawan karena saling ”membenci”. Padahal, Sydney dan Melbourne memiliki banyak kesamaan. Keduanya dihuni warga multikultural, dengan harga akomodasi yang tinggi. Perbedaan Melbourne dan Sydney, Melbourne pernah menempati urutan teratas Kota Layak Huni pada 2011 sedangkan Sydney dalam daftar tersebut hanya mencapai peringkat keenam.

 

 -------------00000000000---------------

Kota Paling Dibenci Wisatawan Asing

Mutya Hanifah - Okezone
Tijuana, Meksiko (Foto: usa305.blogspot)
Tijuana, Meksiko (Foto: usa305.blogspot)
SIAPA sangka, ternyata Kota Paris yang cantik dan romantis juga dibenci oleh wisatawan asing versi situs CNNGo? Masih banyak kota-kota di dunia yang paling tidak disukai oleh turis.

Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari CNNGo:

Lima, Peru

Kota metropolis terbesar kelima di Amerika Latin ini lebih besar dari Meksiko, dan lebih aman dari Sao Paulo. Namun ternyata, suasana aman tersebut membuat kota ini membosankan.

"Lima memang tidak aman, namun kota ini menjadi sangat membosankan, tidak ada hiburan yang luar biasa untuk para turis," tutur salah seorang turis.

Paris, Prancis

Cukup mengejutkan, bagaimana kota teromantis di dunia ini termasuk yang paling dibenci wisatawan. Paris memang cantik, namun karena tempat-tempat wisatanya dipadati wisatawan menjadikan kota ini tidak menyenangkan.

"Untuk masuk ke Menara Eiffel, wisatawan harus menunggu selama empat jam. Sangat melelahkan dan tidak sepadan dengan apa yang dilihat," tutur seorang wisatawan.

Los Angeles, Amerika Serikat


Sering terjadi bencana alam, inilah yang membuat turis tidak menyukai Kota Los Angeles, Amerika Serikat. Gempa bumi, kerusuhan, macet, kabut asap, dan hal lainnya terlalu berat untuk dihadapi turis. Apalagi, simbol Hollywood yang menjadi ikon kota ini, ternyata tak semegah yang dibayangkan.

Tijuana, Meksiko

Seperti kota-kota lainnya di Meksiko, Tijuana memiliki tingkat kriminalitas dan peredaran obat terlarang yang cukup tinggi. Apalagi, peredaran obat terlarang ini juga diikuti dengan tindak kekerasan oleh para mafia gembong narkoba. Tak heran, kota ini menjadi kota yang paling dibenci oleh turis asing.

Timbuktu, Mali

Seabad lalu, wisatawan dunia mungkin akan dianugerahi penghargaan karena mencapai kota antah berantah ini. Namun kini, Kota Timbuktu tidak juga dikenal sebagai destinasi wisata karena tempatnya yang sangat jauh. Bahkan, sepertiga masyarakat Inggris percaya Timbuktu tidak benar-benar ada.

 

                          ------------0000000000-------------

 

      

          Keindahan Negeri di Dataran Balkan


(foto: bulgaria-trips.info)
NEGARA di dataran Balkan ini menyimpan banyak keindahan di balik keramahtamahannya yang khas. Ya, Bulgaria begitu unik dengan segala perbedaan budaya dan bahasanya. Begitu banyak pilihan aktivitas yang bisa dilakukan di sini dengan biaya yang tidak terlalu besar.

Anda bisa mencoba mendaki gunung, seperti pegunungan Pirin atau Rila, menelusuri kehidupan kola-kola besar seperti Sofia, berkeliling dari satu monumen ke monumen lain, atau dari satu museum ke museum lainnya. Desa-desa yang masih tradisional pun bisa menjadi obyek kunjungan. Dan, yang paling menyenangkan adalah beristirahat di pinggir pantai Laut Hitam.

Waktu memang kerap terasa singkat bila berlibur ke tempat yang begitu mengesankan. Jika Anda hanya memiliki waktu seminggu saja, sementara Anda adalah tipe orang yang tertarik pada budaya dan sejarah sebuah bangsa, sebaiknya Anda memusatkan liburan di Kota Sofia dan Rila Monstry selama dua hari. Setelah itu pergilah mengunjungi Plovdiv selama dua hari, berkunjung ke Koprivshtista sehari dan Veliko Tarnovo untuk dua hari terakhir. Di tempat-tempat itu Anda akan dapat menikmati highlight budaya Bulgaria.

Namun, jika Anda pengemar daerah pantai dan berpasir, Varna adalah tempat pelarian Anda yang tepat. Selain bisa berjemur santai, Anda juga dapat melihat-lihat peninggalan budaya dan sejarah di kota ini. Banyak terdapat monumen dan museum. Pilihan lainnya adalah Nesebar. Kota perikanan dan pariwisata ini terletak di atas sebuah pulau yang setengahnya terbentuk dari karang. Anda dapat juga mengunjungi Hutan Steinernen, yang di dalamnya terdapat pilar-pilar bebatuan berumur 50 juta tahun yang menggapai-gapai langit dengan ketinggian hingga enam meter.

Tidak ada salahnya pula Anda mengunjungi Albena atau Balchik. Beberapa orang menganggap Balchic adalah tempat yang yang paling menarik di kawasan Laut Hitam. Kalau Anda termasuk pelancong yang tertarik pada tempat yang penuh warisan budaya, tapi juga tertarik pada wisata alam tambahkan kota-kota seperti Melnik , Bansko , Belogradchik, Arbanasi yang letaknya dekat dengan Veliko Tarnovo  dalam daftar kunjungan Anda. Jangan lupa pergunakan waktu beberapa hari untuk mengunjungi pegunungan Pirin atau Rodopi. Namun, jika tidak diperhitungkan dengan benar tempat-tempat mana yang akan Anda kunjungi, perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bisa memakan waktu satu hari.

Kota Sofia memang seindah namanya. Sofia yang merupakan satu-satunya kota besar di Bulgaria merupakan pusat kola yang paling menarik. Kota ini dikelilingi beberapa obyek wisata yang sangat menarik wisatawan. Dari stasiun yang terletak tengah kota, Anda dapat melangkahkan kaki ke sebelah selatan yaitu ke Sveta Nedelya Cathedral. Katedral ini dibangun kembali setelah pengeboman di tahun 1924. Serangan yang ditujukan untuk membunuh Tsar Boris III ini menyebabkan 124 orang terbunuh. Sebagian besar korbannya adalah para pejabat negara.

Selain katedral, sempatkanlah mampir ke gereja lainnya yang dibuat pada abad ke-14, St. Petra Semerdjuska. Pada sisi lain gereja ini terdapat National Museum of History. Bagian timer Sofia didominasi gereja Alexander Nevski yang bergaya Neo Byzantine, dan sebuah monumen untuk mengenang tewasnya 200 ribu tentara Rusia yang memperjuangkan kemerdekaan Bulgaria.

Di sebelah selatan Sofia, dikelilingi Mt Vitosha, arena ski yang paling terkenal di musim dingin-pada musim panas sering dijadikan sebagai kawasan wisata dengan kereta gantung. Sangat mudah mencari penginapan yang murah di negeri ini. Tapi, bagi para wisatawan mancanegara biasanya bakal dikenakan harga hingga 10 kali lipat dari yang harga yang diberikan kepada penduduk lokal. Tapi tenang saja karena harganya tetap murah, kok.

Banyak tempat di negara ini yang bisa kita kunjungi untuk para turis yang hobi nongkrong dan menikmati berbagai jenis musik. Kita bisa mengunjungi Lodkite, ditempat ini banyak bertebaran bar yang sering dipakai untuk sarana ‘gaul’ bagi para mahasiswa dan kaum muda Bulgaria, atau anda bisa mngunjungi Cutty Sark Borisova Gradina, di tempat ini banyak sekali tempat disko yang menyajikan musik tekno dan house, atau bagi anda yang hobi dengan musik cadas sambil menikmati pizza anda bisa datang ke O! Shipka

Selain tempat gaul diatas, bagi anda yang hobi menikmati berbagai macam hidangan atau makanan khas Bulgaria, anda bisa mengunjungi Background Pub yang terletak di bul. Vitosha 14. Ditempat ini anda bisa mencicipi makanan dan anggur Bulgaria yang enak di pub ini. Terkadang di malam hari dipentaskan live, musik untuk menghibur para tamu.

Selain di Background Pub, anda bisa melahap makanan di Divaka - Sambil menyantap hidangan di resto yang terletak di-6-ti Septemvri 41a ini Anda akan merasakan renyahnya tawa pengunjung. Atmosfer resto ini begitu menyenangkan. Makanannya pun boleh dibilang oke. Ada pilihan menu khas masakan Bulgaria dan beberapa jenis salad, jika anda penggila pizza datangi saja Pizza Palace-Terletak di bul. Vitosha 34. KarenaE restoran pizza, menu utama di sini tentu saja pizza.! Tak perlu khawatir, pizza yang disajikan merupakan" pizza terlezat di kota ini. Pelayanannya pun cepat dan ramah, selain itu makanan di tempat-tempat tersebut murah meriah.

 

------------------000000000-------------- 

Sarajevo Paduan Berbagai Budaya

a1Saat terjadi perang etnis selama 3,5 tahun yang memakan begitu banyak korban jiwa, bangunan-bangunan simbol keagamaan samasekali tidak mengalami kerusakan dan tetap berdiri kokoh sampai hari ini.
Tidak perlu menjadi seorang pencinta alam sejati untuk bisa mengagumi kemolekan alam Bosnia Herzegovina yang unik dan eksotis. Meski nama di atas mengingatkan kita pada peperangan dan pembantaian antar etnis yang memporak-porandakan bekas negara bagian Yugoslavia ini, yang terletak di bagian timur benua Eropa, sekitar tahun 1991-1995. Pada kenyataannya banyak orang, terutama eks tim relawan multinasional yang pernah bertugas di tempat itu, memutuskan untuk kembali berkunjung ke negeri ini lagi, dan lagi. Agung Basuki (pemilik TravelHemat.com dan TravelHematShop.com) membagikan kenangannya tentang kota eksotis ini.
a2Tiada tempat di belahan dunia ini yang bisa dibandingkan dengan kecantikan alami Bosnia Herzegovina. Di negeri yang dikaruniai keindahan alam yang masih perawan, berupa gunung-gunung batu nan tinggi menjulang, belum tersentuh teknologi modernisasi seperti yang banyak dilakukan di Swiss. Jalanan yang berkelok-kelok turun-naik di gugusan perbukitan dengan perkebunan di kiri-kanannya, sungai berarus deras namun berair jernih, semuanya menawarkan tantangan bagi mereka yang suka olahraga ‘keras’, seperti white water rafting, mountain climbing maupun paragliding, dalam nuansa yang apa adanya dan belum terkomersialisasi.
Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina, juga laksana ‘mutiara hilang yang baru ditemukan kembali’. Terletak di sebuah lembah yang dikelilingi oleh barisan perbukitan dan jajaran pegunungan Alpen Dinaric, membuat kota ini bakal menjadi sasaran ‘empuk’ bagi para turis berkantong tebal, pengusaha real estate, tour operator kelas satu dan juga para pemilik chain-hotel ternama di dunia. Menurut ramalan saya sih, tidak sampai 10 tahun dari sekarang, wajah kota ini pasti bakal berubah drastis di mana sentuhan moderenisasi dan hawa komersialisasi akan menjadikan kota ini kehilangan pesona alaminya.
Termasuk dalam wilayah kekuasaan Kekaisaran Ottoman asal Turki, Sarajevo didirikan pada abad ke-15 sekaligus membawa pengaruh Islam ke kota berpenduduk 400-ribuan jiwa ini.  Ketika daerah ini berada dalam kekuasaan kekaisaran Hungaria di abad ke-18 hingga 19, pengaruh Austro-Hungarian yang berlatar belakang Katholik, memperkaya khasanah budayanya. Dan setelah itu, pengaruh rezim sosialis yang berkuasa selama 50 tahun membuat kota ini semakin bercorak, yang ditandai dengan berbaurnya gaya bangunan yang berbeda dan kadang bahkan terlihat amat kontras satu sama lain, bersandingan di seluruh pelosok kota.
Pernah dijuluki Jerusalem-nya Eropa lantaran kentalnya nuansa Yahudi yang sempat mendominasi sebagian gaya bangunan di tempat ini, Sarajevo juga merupakan kota di mana berbagai bangunan simbol keagamaan mulai dari Gereja Katolik, Masjid, Synagoge dan Gereja kaum Orthodox  terletak dalam jarak yang dapat ditempuh dengan jalan kaki antara satu dan lainnya. Sungguh sebuah pemandangan langka yang mungkin tidak dapat ditemukan di negara-negara Eropa lain. Ketika kita berjalan di pusat kota yang terletak di daerah Ferhadija, kita bisa melewati gedung gereja Orthodox Serbia, Kathedral bergaya majestik, sekaligus Masjid Begova yang bergaya khas Turkey.
Hal ini sebenarnya menunjukkan betapa toleransi antar umat beragamanya sungguh luar biasa. Karena itu sangatlah mengherankan ketika negara ini terkoyak oleh konflik antar etnis yang dilatar belakangi unsur agama. Namun demikian, yang lebih mengagumkan lagi, saat terjadi perang etnis selama 3,5 tahun yang memakan begitu banyak korban jiwa tersebut, bangunan-bangunan simbol keagamaan tadi sama tidak mengalami kerusakan dan tetap berdiri kokoh sampai hari ini. Sepertinya, semua pihak yang bertikai saat itu seakan ‘bersepakat’ untuk tidak saling melakukan perusakan terhadap bangunan-bangunan yang dianggap suci tersebut.

 ----------------00000000--------------

                              

                    5 Desa Terindah di Dunia




5 Desa Terindah di Dunia

Desa terindah di dunia pantas di sandang untuk 5 desa berikut ini, termasuk satu di Indonesia. Panorama alam dan kesejukan adalah hal utama bagi kita apabila menemukan atau bahkan tinggal di sebuah desa. Bisa untuk melepas penat setelah sibuk dalam pekerjaan. Selain itu keberadaan desa bisa menjadi pilihan kunjungan bagi wisatawan, karena lebih tenang di banding di wilayah perkotaan. Selain keadaannya yang jauh lebih tenang daripada kota besar, desa juga memiliki udara yang sejuk dan panorama yang sangat indah. Berikut ini 5 desa terindah di dunia yang detikTravel intip dari Budget Travel
.


Spoiler for wengen, swiss:
1. WENGEN, SWISS
Berlatar belakang pegunungan Alpen serta vila tradisional dari kayu menjadikan Wengen sebagai desa dengan alam yang sangat indah. Sudah sejak 100 tahun silam kendaraan bermotor tidak boleh memasuki desa yang berada di Bernese Oberland, Swiss, dengan tujuna menjaga pesona alamnya.

Desa yang terletak pada ketinggian hampir 4.200 kaki ini juga menjadi pusat wisata sejak tahun 1800 - an. Setiap musim dingin, banyak wisatawan yang datang ke Wengen untuk berlibur dan bermain Sky. Oleh sebab itu, di lokasi banyak terdapat vila - vila yang digunakan sebagai penginapan.


Karena mobil dilarang masuk, maka wisatawan yang datang melalui jalan darat harus memarkirkan kendaraan di Lauterbrunnen. Selanjutnya, kita melanjutkan perjalanan menggunakan kereta selama 15 menit dengan biaya $ 3,50 atau sekitar Rp 33.000. Layanan kereta juga tersedia dari Interlaken waktu perjalanan sekitar 45 menit dengan biaya $ 7,45 atau sekitar Rp 70.600.


Spoiler for eze,prancis:
2. EZE, PERANCIS

Pemandangan Laut Mediterania dan pesona abad pertengahan membuat desa yang berada di atas tebing, Riviera, Perancis ini populer. Desa Eze menjadi dambaan penjajah selama berabad - abad. Pemandangan laut dari atas bukit serta koleksi kaktusnya menjadi daya tarik utama desa ini.

Selain itu, bangunan Chapelle de la Sainte Croix menjadi bangunan tertua di desa ini. Eze memang memiliki keindahan dan pesona yang sangat memukau. Sebagian besar wisatawan yang datang ke tempat ini ialah untuk berbulan madu.


Spoiler for niagara, kanada:

3. NIAGARA ON THE LAKE, KANADA



Niagara on the lake menjadi desa wisata yang terkenal di tepi Danau Ontario, Kanada. Desa ini terkenal dengan taman, galeri seni, toko antik, dan lapangan golfnya.

Wisatawan juga dapat melihat situs bersejarah, seperti George Fort dan Barak Butler. Berjalan di sepanjang Queen Street yang memiliki berbagai toko kuno, kedai teh, dan B & B juga menjadi kegemaran wisatawan dan penduduk desa yang cantik ini.


Meskipun, kendaraan bermotor boleh memasuki areanya, semua yang tinggal di sana lebih suka menggunakan kereta kuda seperti delman. Desa yang juga menjadi rumah untuk Shaw Festival ( April sampai Oktober ), memiliki puluhan kebun anggur yang manarik perhatian turis.


Untuk mencapai Niagara on the lake Anda harus menempuh perjalanan dari Buffalo, New York selama kurang lebih 80 menit. Bisa juga dari Toronto, Kanada dengan waktu 90 menit.


Spoiler for pariangan. indonesia:
4. PARIANGAN, INDONESIA


Pariangan merupakan sebuah desa kecil suku Minangkabau yang terletak di Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia. Desa ini berada tepat di lereng Gunung Marapi yang masih aktif.

Pariangan merupakan desa tradisional yang masih dijaga kelestariannya sampai sekarang. Mulai dari budaya, adat istiadat, dan arsitektur bangunannnya yang khas masih tetap ada sampai sekarang. Bangunan rumah Gadang lengkap dengan dinding yang terbentuk dari anyaman rotan, serta berhiaskan ukiran kayu menjadi ciri khas kampung ini.


Berkat keindahan alam dan kebudayaannya yang masih terjaga, Pariaman memiliki nilai keindahan yang khusus. Apalagi dengan adanya masjid terbesar di abad ke - 19 ini, menambah kekayaan yang dimiliki oleh Desa Pariangan.


Desa Pariangan berada sekitar sembilan mil dari Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, bila menggunakan mobil atau motor. Jadi, jangan lupa untuk melihat kearifan budaya di tanah Pariangan!


Spoiler for Cesky Krumlov:
5. Cesky Krumlov, Republik Ceko

Cesky Krumlov merupakan salah satu desa tertua di Republik Ceko. Desa dengan alamnya yang indah ini terletak di sebuah lembah di Hutan Blansko dan dilingkari oleh Sungai Vltava, Bohemia selatan.

Desa ini terkenal mulai dari arsitekturnya atau seni kota tua yang bersejarah. Para penguasa Krumlov terdahulu memiliki 40 bangunan dan istana, taman, serta menara kecil yang kini menjadi bangunan dengan nilai seni yang tinggi. Menaiki rakit kayu di Vltava, menjadi salah satu cara yang seru saat menjelajahi desa ini.


Bila tertarik, Anda bisa menempuh perjalanan sejauh 110 mil. Tenang saja! Perjalanan ini bisa dilakukan dengan menggunakan bus selama 3 jam perjalanan.


Bagaimana, tertarik untuk menjadikan salah satu dari 5 desa ini sebagai destinasi liburan Anda? Bila waktu mengizinkan Anda melihat keindahan desa-desa ini, jangan lupa untuk mengabadikan setiap detail momen yang ada. 


--------000000000-------



Pantai Bugel Kulonprogo


Wisatanesia.com - Pantai Bugel merupakan Objek wisata pantai yang masih sangat asri ,Objek wisata Pantai yang berada di Kec Panjaitan, Kulon Progo, Propinsi Yogyakarta. untuk bisa sampai ke Objek wisata Pantai Bugel,bila kita dari kota yogyakarta berjarak sekitar 1,5 jam (untuk perjalan normal) ,sedang agar bisa sampai ke Objek wisata pantai Bugel bisa menggunakan Kendaraan Pribadi.Objek wisata Pantai Bugel berada di jalur Objek wisata pantai Glagah dan juga pantai-pantai yang ada di Kab Kulon Progo. Letak pantai Bugel berada di antara pantai Trisik dan pantai Glagah .dan untuk bisa masuk ke lokasi Pantai Bugel pengunjung tidak di perlu membayar tiket masuk,cuma perlu membayar uang parkir.

Pantai Bugel juga merupakan tempat pelelangan ikan,apabila pengunjung ingin mencari ikan yang masih sangat segar,serta dengan harga yang murah dapat mencari ikan di Pantai Bugel.mulai dari ikan Bandeng, Ikan cakalan. untuk Fasilitas di objek wisata Pantai Bugel antara lain Warung Makan,Tempat Parkir,Toilet serta kamar Mandi.


Rute Untuk menuju Objek wisata Bugel :
Bila pengunjung datang Dari pusat Kota Yogyakarta Ambil Jalan Bantul,sampai selatan kota Bantul ada perempatan belok kearah kanan, Jalan Srandakan Ketemu Jembatan Kali Progo,jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Kulon Progo,barat jembatan kaliprogo,Di Pertigaan Pengasih ambil kiri ke arah pantai Glagah dengan pemandangan Hamparan Persawahan ,setelah Kira - Kira 5 Km akan ada Petunjuk arah menuju Pantai Bugel di kiri jalan.Wisata Indonesia Surga Dunia.

Sources:Erawisata.com
                
                                   ---------000000--------


Pantai Trisik


wisatanesia.com-Pantai Trisik adalah kumpulan pantai yang ada di Kabupaten Kulon Progo yang akan ditemui bila melewati lintasan Bantul - Purworejo, melewati Palbapang dan Srandakan. Berlokasi di wilayah Brosot, Kabupaten Kulon Progo, Pantai Trisik mempunyai jarak sekitar 35 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Pantai Trisik terletak sangat dekat dengan jalan raya sehingga sangat mudah dijangkau menggunakan kendaraan pribadi roda empat maupun roda dua.

Perjalanan ke Pantai Trisik akan terasa menyenangkan dan tak begitu melelahkan meski jaraknya cukup jauh. Jalan menuju pantai Trisik ini sangat halus dan minim tanjakan, terdapat pula warung makan di kanan kiri jalan yang bisa menjadi tempat beristirahat bila lelah. Melewati jalur Palbapang dan Srandakan, anda juga akan dapat menikmati pemandangan Sungai Progo ketika melewati jembatan penghubung Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo.


Pantai Trisik memiliki kekhasan dibanding pantai-pantai lainnya di Kulon Progo, yaitu suasana pedesaan pesisir yang begitu terasa. Pantai, rumah-rumah warga, gubug-gubug yang menjajakan makanan dan jalan penghubung desa dengan kota terletak saling berdekatan. Beragam aktivitas warga sekitar yang memanfaatkan wilayah pesisir dan laut sebagai sumber penghidupan juga turut meperkuat suasana pedesaan pesisir itu.
Wisata Indonesia Surga Dunia

--------0000000--------

Taman Laut Bunaken


Taman Laut Bunaken Berada di Kel.Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat ditempuh selama 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal motor. Pada awalnya Bunaken adalah pulau karang (atol). Luas wilayahnya sekitar 887,5 hektare dengan kondisi morfologi sedikit bergelombang. Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu Taman Laut terindah di dunia.

Sebagian besar wilayah pantainya terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Lautnya terdapat terumbu karang keras dan lembut, dinding karang yang terjal, dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, kura-kura, Mandarin Fish, kuda laut, ikan pari, dan yang terkenal adalah ikan purba Raja Laut (Coleacant) dan masih banyak lagi yang membentuk taman laut nan indah. Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi-lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2, dan 3, Fukui, Mandolin, Tanjung Paragi, Ron's Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung, dan Bunaken Timur.


Merupakan tempat wisata Laut dan wisata bahari dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, berupa menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), dan photografi underwater (foto bawah laut); serta berjemur badan dan tamasya pantai.
Fasilitas yang disediakan di taman laut Bunaken, yaitu perahu berkaca, diving center, cottage (penginapan) rumah makan, pendopo, dan kios cenderamata. Wisata Indonesia Surga Dunia

 
--------0000000--------

Air Terjun Sri Gethuk

Air Terjun Sri Gethuk terdapat di Kabupaten Gunung Kidul,atau lebih tepatnya berada di Dusun Menggoran Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul,Yogyakarta,Berjarak kurang lebih sekitar 41 km dari Kota Yogyakarta. Lokasi Air Terjun Sri Gethuk cukup terpencil sehingga transportasi menuju ke sana cukup sulit didapat.

Rute Untuk bisa sampai di Air Terjun Sri Gethuk dapat ditempuh dari Kota Yogyakarta lewat jl wonosari,setelah sampai pertigaan Gading belok kiri menuju Playen, dari kota Playen cari jalur menuju Paliyan dengan jarak kira – kira 1,5 km setelah itu para pengunjung akan menjumpai papan penunjuk arah dan pengunjung tinggal mengikuti arah menuju ke Objek wisata Air Terjun Sri Gethuk.


Air terjun Sri Gethuk yang dahulu oleh penduduk disebut dengan Air Terjun Slempret, berada di aliran Sungai Oyo. Perjalanan yang menyusuri sungai Oyo akan bermuara di Air Terjun Sri Gethuk itu, dapat anda lakukan dengan menyewa sebuah perahu dengan membayar Rp 5000 untuk satu orang sedang untuk masuk daerah kita membayar sekitar Rp 3000 .di sekitar lokasi Objek wisata Air Terjun Sri Gethuk ada juga Goa Rancang Kencana dan situs purbakala dan Air Terjun Sri Gethuk itu sendiri di Dusun Menggoran, Desa Bleberan Playen, Gunung Kidul,Yogyakarta. Wisata Indonesia Surga Dunia.
                             





                                   ---------000000--------






            10 Negara Bersalju Terindah Di Dunia

Hampir semua negara yang berada di luar garis 40 derajat lintang selatan dan 40 derajat lintang utara selalu mengalami hujan salju pada periode tertentu. Salju yang turun kadang bisa menambah keindahan, tapi juga bisa memperburuk keindahan. Banyak sekali negara yang justru mempunyai pemandangan yang indah dikarenakan salju yang turun.

Dan dari sekitar enam puluhan negara yang merasakan hujan salju, ada daftar 10 negara yang dianggap sebagai negara salju terindah. Yang dimaksud dengan negara salju terindah ini adalah negara yang mempunyai pemandangan indah dikarenakan adanya salju yang turun. Berikut adalah negara tersebut:

1. Swiss

http://hermawayne.blogspot.com
Swiss adalah salah satu negara di Eropa tengah yang mempunyai pemandangan yang Indah. Negara yang berbatasan langsung dengan Jerman, Prancis, Italia, dan Austria ini sebagian besar merupakan wilayah lereng pegunungan Alpen yang terkenal keindahanya, maka dari itu tak heran jika Swiss memiliki pemandangan alam salju terbaik di dunia.

2. New Zealand

http://hermawayne.blogspot.com
Dari daftar 1o negara salju terbaik ini, New Zealand adalah satu-satunya negara yeng berada di belahan bumi selatan. Negara kepulauan di Barat daya samudera barat pasifik ini mempunyai keindahan alam pegunungan yang sangat luar biasa.

3. Alaska (USA Territory)

http://hermawayne.blogspot.com
Dalam hal ini, Alaska dianggap sebagai negara bagian. Hal ini dikarenakan Alaska merupakan negara bagian Amerika serikat yang letaknya terpisah dari negara Induknya. dari semua negara bagian Amerika serikat, Alaska adalah negara bagian yang memilik pemandangan alam salju terindah.

4. Kanada
http://hermawayne.blogspot.com
Negara yang terbentang dari samudera Atlantik dan selat Davis sampai samudera Pasifik ini merupakan negara Amerika yang terletak di bagian paling utara. Di padang rumput Kanada yang luas dan datar terdiri dari provinsi Manitoba, Saskatchewan dan Alberta, menyebar menuju Pegunungan Rocky ini akan berubah menjadi surga salju di musim dingin karna saking indahnya.

5. Prancis

http://hermawayne.blogspot.com
Walaupun Prancis adalah salah satu negara di eropa Barat, tapi Perancis adalah salah satu negara yang dilalui oleh lintasan pegunungan Alpen. Tak heran jika pemandanganya indah, Apalagi jika ditambah dengan pemandangan pegunungan Mount Blanc yang berada di pesisir selatan Eropa Barat ini, maka akan semakin menambah keindahan pemandangan alam Prancis.

6. Norwegia

http://hermawayne.blogspot.com
Memang tak salah jika Norwegia mempunyai pemandangan salju terindah, Hal ini dikarenakan letak negara Norwegia yang berada di semenanjung skandinavia dan berbatasan langsung dengan samudera atlantik. Norwegia adalah negara yang bergunung-gunung dan sebagian besar tertutup oleh gletser.

7. Islandia
http://hermawayne.blogspot.com
Islandia adalah negara yang sebagian tertutup oleh salju es, oleh karena itu, negara ini dinamai Iceland atau Islandia (tanah es). Negara yang berdekatan dengan Greenland ini terletak di bagian utara samudera Atlantik.

8. Jepang

http://hermawayne.blogspot.com
Negeri Sakura yang memiliki pemandangan alam padang salju yang indah. Negeri ini terletak di sekitar 41 derajat lintang utara. Jika tiba musim dingin, maka pemandangan kota akan tampak seperti negeri dongeng, terlebih lagi jika kita melihat pemandangan salju di lereng gunung Fuji.

9. Swedia

http://hermawayne.blogspot.com
Swedia adalah sebuah negara Nordik di Skandinavia. Negara ini berbatasan dengan Norwegia di barat dan Finlandia di timur laut, Selat Skagerrak dan Selat Kattegat di barat daya, serta Laut Baltik dan Teluk Bothnia di timur. dulu negara ini pernah menjadi negara termiskin di Eropa pada abad ke 19, tapi karena keindahan alamnya, negara ini menjadi tujuan wisata terkenal dan kemudian bisa membangun negara ini menjadi lebih baik.

10. Korea Selatan

http://hermawayne.blogspot.com
Korea adalah salah satu negara 4 musim yang topografinya berupa pegunungan. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Di musim dingin, pegunungan di Korea Selatan berubah menjadi pegunungan salju yang sangat Indah.


                        ---------------00000000000----------------------




Menyusuri Batas Turki Asia-Eropa di Selat Bosphorus

Ingin melihat Turki Eropa dan Turki Asia dalam satu waktu perjalanan? Satu hal yang bisa dan wajib dilakukan ketika berkesempatan pergi ke Istanbul adalah dengan melakukan Bosphorus Cruise. Selat Bosphorus sendiri adalah selat yang memisahkan antara Turki Asia dan Eropa. Jadi, dengan menyusuri selat ini, kita dapat melihat daratan Turki bagian Eropa sekaligus Asia.
Untuk menikmati Bosphorus Cruise, kita harus pergi ke dermaga Eminonu. Terus terang, saya sama sekali tidak ada bayangan bagaimana caranya ikut cruise tersebut. Tapi sesampainya disana, ternyata sudah banyak sekali orang dan saya melihat sudah ada satu kapal yang cukup besar seperti kapal feri dan di depannya ada seorang bapak yang sedang berteriak-teriak. Saya kurang (baca:tidak) mengerti bahasa Turki sih, tapi kalau dilihat sepertinya bapak ini menawarkan orang-orang untuk naik ke kapal ini untuk Bosphorus Cruise. Karena melihat orang-orang naik ke kapal ini, akhirnya saya juga ikut naik, tentu saja dengan membayar tiket dulu sebesar 10 lira. Dan ketika kapal dirasa sudah cukup penuh, kapal berangkat untuk menyusuri Selat Bosphorus.
Ditemani hembusan angin yang tidak terlalu besar, perjalanan ini dimulai. Yang saya kagum, sejak berada di dermaga, saya lihat air lautnya sama sekali tidak kotor, bersih banget. Di kanan kiri perairan, mulai terlihat bangunan-bangunan yang berada tidak hanya di sisi laut tapi juga kita bisa melihat rumah-rumah yang terletak di bukit-bukit. Tidak lama setelah Galata Tower, terlihatlah Dolmabahce Palace yang sangat megah dan indah. Dilihat dari luar saja sudah keren banget, bagaimana kalo sudah masuk ke dalam (saat itu diputuskan bahwa esok hari harus menyempatkan diri kesana).
13437436721261793648
Feri yang mengantarkan saya menyusuri Selat Bosphorus
Di sebelah Dolmabahce Palace, terlihat juga Mesjid Dolmabahce yang tidak kalah megahnya. Bangunan-bangunan ini benar-benar terletak di pinggir laut (dan yang pasti tidak ada pantainya) jadi tidak ada batas antara bangunan dan laut, hanya saja, air laut memang lebih rendah daripada jalanan atau bangunan-bangunan tersebut. Dan tentu saja, di pinggir bangunan-bangunan tersebut bisa kita temui perahu yang sebagian besar seperti kapal cepat, mungkin memang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki rumah-rumah di pinggir laut itu, dan pastinyaaa…orang kaya banget kali yaa.
13437437871135686976
Salah satu pemandangan selama cruise
Pemandangan lain yang bisa kita lihat adalah bekas benteng pertahanan yang sekali lagi, membuat saya seperti berada di negeri dongeng, yang gambarnya hanya pernah saya lihat di buku-buku cerita saja. Di dekatnya adalah Jembatan Bosphorus yang cukup panjang, yang menghubungan Turki Eropa dan Turki Asia.
1343743855650773179
Benteng di sisi Selat Bosphorus
Perjalanan bolak-balik ini ditempuh sekitar 1.5 setengah jam, tapi yang pasti sama sekali tidak terasa. Karena sepanjang perjalanan mata memang dipuaskan dengan pemandangan yang tentu saja belum pernah saya lihat sebelumnya, air lautnya pun sangat bersih. Dan di beberapa tempat, kita bisa melihat burung camar yang beterbangan dan sesekali mendekat ke permukaan air untuk mencari mangsa. Dan yang saya kagumi, dari kapal, saya melihat di daratan baik Turki Asia maupun Eropa banyak sekali bendera Turki dikibarkan dimana-mana. Kalau di Indonesia, yang banyak kita lihat dimana-mana adalah bendera partai wkwkwwk..sungguh ironis..
13437456051892025913
Rumah-rumah di sisi Selat Bosphorus
Boshporus Cruise yang saya ikuti adalah short circle cruise. Selain itu, ada juga Full Bosphorus Cruise yang melintasi jarak lebih jauh, dan juga Sunset Cruise untuk bisa menikmati sunset sembari menikmati selat ini, jika ada waktu lebih sepertinya menarik untuk dicoba.Untuk cruise tersebut, ada jadwalnya sendiri.
Tak terasa, kapal sudah mendekati pelabuhan yang artinya saya harus segera turun. Perjalanan menyusuri Selat Bosphorus ini sungguh merupakan salah satu pengalaman berkesan yang didapatkan selama perjalanan di Istanbul, jangan sampai dilewatkan kalau berkesempatan datang ke Istanbul ya.






“Perang” India-Pakistan di Perbatasan Attari-Wagah



1344089846159601109
Katanya kalo berkunjung ke Amritsar-Punjab, ga afdol kalo ga melihat upacara penurunan bendera sekaligus penutupan perbatasan India-Pakistan di Attari-Wagah. Perbatasan tersebut berjarak 30km ke arah barat kota Amritsar. Upacara heroik itu berlangsung tiap hari mulai pukul lima sore sebelum matahari terbenam. Namun ternyata upacara itu tidak hanya sebuah acara seremonial biasa, di baliknya tersirat sebuah letupan fanatisme tanah air yang berlebihan, yang sewaktu-waktu bisa saja memancing konflik kedua negara.
Berdasarkan sejarah, India dan Pakistan dulu memang satu negara. Pada tahun 1947 pemerintahan British India memisahkan negara tersebut berdasarkan demografi agama, menjadi Republik India dan Pakistan (lalu akhirnya juga membentuk negara baru, Bangladesh). Banyak dari penduduknya yang terpaksa eksodus besar-besaran, yang Hindu memilih ke India dan yang Muslim masuk ke Pakistan. Sejak itu India dan Pakistan sering terlibat perang dingin. Kedua negara seolah bersaing ketat untuk menjadi yang terkuat, saling berlomba dalam kecanggihan militer, bahkan pernah terlibat perang sungguhan.  Saat ini perbatasan Attari-Wagah adalah satu-satunya jalan darat yang menghubungkan kedua negara. Dan di sanalah kita bisa menyaksikan sendiri, betapa rakyat kedua negara begitu bangga dengan negaranya masing-masing.
Beberapa jurnal dan acara televisi pernah membahas tentang upacara  yang sudah berlangsung sejak tahun 1959 itu. Banyak yang menilai bahwa “ketegangan” yang tercipta saat prosesi harus diredakan sedikit. Walaupun upacaranya selalu berakhir dengan damai-damai saja, tapi tak bisa dipungkiri betapa jelas diperlihatkanya arogansi dan persaingan emosional. Seremonial tersebut secara eksplisit mengandung ancaman yang diusahakan terlihat sangat hati-hati oleh kedua negara. Sekali saja salah satu pihak lepas kontrol, maka konflik sesungguhnya pasti tak terelakkan.
Untuk sampai ke perbatasan di Attari – Wagah dari pusat kota Amritsar, kita bisa menyewa angkot di depan Golden Temple. Mobil tersebut sengaja membawa turis pulang pergi untuk melihat upacara penutupan perbatasan. Setiap angkot bisa membawa 5-7 orang. Beberapa hotel di Amritsar biasanya juga mengkoordinir sendiri tamu-tamu yang menginap di hotel mereka untuk pergi menonton, dan dikenakan tarif yang bervariasi.
13440909341520376661
13440913241010573164
13440925601186329149
134409292642432231
Beberapa ratus meter sebelum gerbang perbatasan, mobil sudah harus berhenti dan menurunkan penumpang. Banyak terlihat truk-truk yang parkir di bahu jalan karena sudah tidak bisa melintas. Penonton harus berjalan beberapa ratus meter untuk sampai ke venue tempat upacara berlangsung. Hari itu memang sangat ramai sekali. Terlihat lautan manusia yang seperti mau berangkat ke medan perang. Untung saja jalur turis dan penduduk pribumi dipisahkan, jadi kami tak perlu bersaing dengan ratusan penduduk India yang sangat-sangat antusias! Beberapa tentara sempat berteriak keras mengatur orang-orang yang saling berebut ingin duluan.
Sebelum masuk ke tempat upacara berlangsung, turis asing akan melewati pemeriksaan terlebih dahulu. Tas bawaan dan saku celana diperiksa, petugasnya juga meminta kita memperlihatkan paspor. Suasana semakin ramai dengan suara musik dari pengeras suara. Lagu-lagu perjuangan berbahasa India kencang terdengar. Di seberang pagar, Pakistan juga tidak mau kalah, musik-musik patriotik berbahasa Urdu juga diperdengarkan. Tentara sibuk mengatur agar penonton duduk dengan tertib. Memang sudah disediakan tribun di sebelah pinggir untuk melihat prosesi upacara. Tribun tersebut bisa menampung ratusan rakyat India yang ingin menonton, di sebelah tempat duduk VIP juga disediakan tempat duduk khusus turis asing. Saya jadi berfikir, kalau misalnya tribun-tribun tersebut tidak dibangun, mungkin orang-orang tidak akan seantusias itu datang kesana hanya untuk menonton sebuah upacara penurunan bendera?
13440934561456910369
13440938441705578607
134409424218267033
13440950031820925154
13440953081707275516
1344095446935453599
1344095600333761496
13441019731079518199
1344095766577420643
13440959871551611356
Di negara sebelah, Pakistan, penonton nya tidak seramai di kubu India.  Tribun tempat duduknya masih banyak terlihat kosong. Sebelum prosesi upacara dimulai, entah komando dari mana, beberapa orang wanita India turun ke bawah dan menari bersama mengikuti musik yang diputar. Bahkan tentara sempat melarang beberapa orang yang juga ingin ikut menari karena sudah terlalu ramai. Selesai menari, beberapa orang ditunjuk untuk membawa bendera. Bendera India tersebut digilirkan untuk dibawa berlari hingga ke depan pagar perbatasan. Mereka yang terpilih terlihat sumringah dan bangga karena telah dipercaya. Penonton bersorak patriotis saat bendera tiga warna tersebut dibawa berlari dan melambai tertiup angin, mereka mengangkat tangan ke udara. Di seberang pagar, penonton Pakistan juga berusaha bersorak seriuh mungkin dengan meneriakkan yel-yel.
Lalu masuklah ke acara inti, yaitu penurunan bendera. Musik dimatikan. Pasukan pria yang tinggi semampai, berbahu bidang, dan berkumis melingkar lengkap dengan tatapan mata tajam, keluar dari ruang imigrasi dan bergabung membentuk barisan dan berjalan dengan tegapnya menuju ke depan pintu gerbang. Hal yang sama juga terlihat di seberang pagar. Tapi yang terlihat sedikit konyol adalah saat pasukan kedua negara memperlihatkan keahlian baris-berbaris mereka secara bergantian. Pasukan India benar-benar tampil all out dengan semangat 45! Ketika jalan di tempat, mereka mengangkat kakinya tinggi-tinggi dan menghentakkanya kembali ke tanah dengan tenaga penuh, kemudian dengan gerak cepat setengah berlari, mereka menuju ke depan pagar dan mengulangi lagi gerakan tadi, seolah menakut-nakuti lawanya yang di seberang pagar. Gerakan tadi diulangi lagi oleh rekan yang lain. Beberapa turis yang duduk di sebelah saya tertawa melihat adegan tersebut. Lalu pagar berlapis dua yang memisahkan kedua negara pun dibuka.
Dari pengeras suara teriakan yel-yel semakin lantang, lalu diikuti sorakan penonton yang hadir. Ibarat sebuah pertandingan olahraga, suasananya seperti sedang dalam pertandingan babak final! Saya sendiri beberapa kali mendengar penonton di dekat saya menimpali dengan sinis yel-yel dari negara seberang, mungkin sebaliknya juga seperti itu. Penonton di bagian India lebih banyak dan lebih keras teriakanya.
Akhirnya bendera nasional masing-masing negara diturunkan dan dilipat. Dengan gerakan secepat kilat, pasukan dari kedua negara berjabat tangan dengan kasar dan memberi penghormatan terakhir (kalau kita mengedipkan mata mungkin terlewat adeganya). Dan dengan gerak lebih cepat lagi-seolah berlomba siapa yang duluan-pagar pembatas kedua negara ditutup dengan bantingan keras. Upacara 30 menit yang memperlihatkan “show of force” kecil-kecilan itu selesai sudah. Selanjutnya pagar pembatas jalan penghubung India – Pakistan itu akan ditutup hingga esok hari pukul sepuluh pagi.




Melewatkan Waktu Sejenak di Istanbul, Kota Seribu Minaret

September 13, 2011
(Oleh: Willy Yanto Wijaya)

Tepian Laut Marmara, kawasan sekitar hotel tempat penulis menginap.

Bila Anda masih mengingat pelajaran sejarah sewaktu di sekolah, mungkin kota bernama Bizantium ataupun Konstantinopel tidaklah terdengar asing di telinga Anda. Ya, kedua kota itu sebenarnya adalah kota yang sama, dan sekarang bernama Istanbul. Dengan lokasinya yang strategis, persis di tepi Selat Bosphorus yang memisahkan Benua Asia dan Eropa, tidak heran kota ini menjadi ajang perebutan kekuatan besar dunia kala itu. Istanbul, yang dulunya bernama Bizantium lalu menjadi Konstantinopel, pernah menjadi pusat Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Byzantium, Kekaisaran Latin, dan Kekaisaran Ottoman (Kesultanan Utsmaniyah). Istanbul juga pernah menjadi lokasi beberapa pertempuran Perang Salib. Dengan sejarahnya yang panjang, tidak heran terdapat banyak sekali peninggalan sejarah dari berbagai kekaisaran masa lampau.
Tulisan kali ini tidak bertujuan untuk mengulas sejarah Istanbul panjang lebar yang tentunya bisa dibaca di Wikipedia. Tulisan kali ini lebih sebagai catatan perjalanan penulis selama beberapa hari berada di kota metropolitan terbesar di Turki (Türkiye) ini, yang luasnya hampir setara Jabotabek dengan penduduk hingga 13 juta jiwa.
Tujuan utama penulis ke Istanbul kali ini adalah untuk menghadiri konferensi energi yang disebut “The 10th International Conference on Sustainable Energy Technologies (SET 2011)” tanggal 4-7 September 2011. Perjalanan dari Tokyo menuju Istanbul memakan waktu sekitar 11 jam 30 menit, perjalanan panjang yang cukup melelahkan.. Untunglah imigrasi Turki tidak serese imigrasi Jepang maupun imigrasi Indonesia, cukup membayar 25 USD, mendapatkan visa on arrival (tanpa ditanyai ini itu), tidak ada pengambilan sidik jari maupun foto, dan tidak ada pemeriksaan bagasi/ karantina.
Yang kemudian menjadi kendala adalah lokasi hotel tempat penulis nginap sekaligus lokasi diadakannya conference ternyata letaknya cukup jauh dari pusat kota maupun bandara, butuh 1 jam lebih menggunakan bus. Saran dari panitia conference adalah naik taksi yang biayanya paling tidak 30 Euro. Wow, karena cukup mahal, akhirnya penulis memberanikan diri mencoba naik angkutan umum, dari bandara naik Metro (kereta) ke stasiun Yenibosna, kemudian naik bus umum sampai ke daerah Kumburgaz, total hanya 5.5 Lira (2 Lira + 3.5 Lira) (1 Lira sekitar Rp. 5000,-). Beruntung sekali penulis bertemu dengan penduduk lokal yang mau membantu menunjukkan bus yang mana yang menuju Kumburgaz, juga harus turun di pemberhentian yang mana (soalnya tidak semua halte bus ada tulisannya!), walaupun agak megap-megap ketika mereka menjawab pakai bahasa Turki.
Bus umum di Turki tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Untuk bus ke pinggiran kota, biasanya ada kenek yang akan menagih ongkos naik bus setelah kita naik dan duduk. Sejauh pengalaman penulis, mereka cukup jujur dan tidak menipu soal berapa ongkos yang harus dibayar, padahal melihat kita adalah turis. Akan tetapi, mirip dengan di Indonesia, tempat duduk bus yang sudah penuh, tetap aja diisi, akhirnya para penumpang banyak yang berdiri di dalam bus. Juga sesekali ada pedagang asongan yang berjualan air mineral ke dalam bus, meskipun untungnya tidak ada pengamen yang naik ke bus.

Seorang gadis belia yang sedang berenang di kolam renang air asin
Wow, lokasi tempat penulis menginap adalah Artemis Marin Princess Hotel, sudah tergolong hotel bintang lima di Istanbul. Ada 2 kolam renang outdoor dan 1 indoor, sayangnya semua kolam renang air asin; dan kamar yang penulis dapat bertipe Sea View menghadap ke arah Laut Marmara.
Hari pertama karena hanya dipakai untuk registrasi, waktu kosong tersebut penulis manfaatkan untuk berjalan-jalan ke pusat kota ke Taksim Square, lapangan peringatan revolusi Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk. Dari Taksim Square, penulis berjalan kaki menyelusuri jalan setapak hingga Teluk Golden Horn (yang penulis salah sangka sebagai Selat Bosphorus) dan ketemu Yeni Camii (yang penulis salah kira sebagai Sultanahmet Camii aka. Masjid Biru). Mengalami disorientasi dan habis batere kamera di perjalanan hari pertama, penulis pun kembali ke hotel karena keesokan harinya mesti membawakan presentasi.
Hari berikutnya hampir seharian dipakai untuk mendengarkan presentasi riset-riset tentang energi. Sore hari penulis pakai untuk berenang di kolam renang, dan malamnya conference dinner (banquet di tepi laut, yang makanannya datang tiada habis-habisnya).

Makan jagung bakar di sekitar Masjid Sultanahmet.
Nah, hari selanjutnya mulainya penulis mengalami sakit tenggorokan. Masalah memang selalu datang silih berganti, setelah kecerobohan penulis kelupaan membawa colokan Turki (yang padahal sama seperti colokan Indonesia – soalnya colokan laptop pipih tipe Jepang), berhasil penulis akali dengan mendeformasi lempeng soket colokan yang penulis beli di Supermarket Migros. Walaupun merasa kurang sehat, setelah di pagi hari menyimak beberapa presentasi riset, tetap saja setengah harinya penulis gunakan untuk mengunjungi Masjid Sultanahmet aka. Masjid Biru (meskipun warna biru kubah masjid ini sudah mulai agak pudar ditelan waktu). Akan tetapi desain dan keindahan masjid ini sungguh masih mempesona. Masjid Sultanahmet ini adalah satu-satunya masjid di dunia yang memiliki enam minaret (menara). Dan menurut penulis, masjid-masjid (camii) di Turki memiliki desain yang khas, dengan kubah masjid yang berlapis-lapis (bertingkat majemuk) plus selalu ada minaret (menara masjid) biasanya satu atau dua minaret. Minaret ini mungkin juga sebagai penanda lokasi masjid karena ukurannya yang tinggi mencolok, jadi tetap gampang terlihat adanya masjid walaupun atap kubah masjid mungkin sudah terhalang oleh bangunan-bangunan lainnya. Dan bisa juga jumlah minaret juga mengindikasikan seberapa besar ukuran masjid (camii) tersebut, semakin banyak minaret maka semakin besar masjid tersebut (mirip seperti perbandingan hotel bintang lima dengan bintang satu – seloroh rekan penulis).

Sebuah toko keramik di kompleks Grand Bazaar, Istanbul
Hari berikutnya sakit tenggorokan semakin parah, ditambah batuk pilek. Akan tetapi karena sudah kepalang tanggung berada di Istanbul, maka bersama seorang rekan (yang juga dari Indonesia), kami pun melanjutkan penjelajahan, kali ini ke Grand Bazaar, yang menjual berbagai macam barang, mulai dari karpet, keramik, perlengkapan untuk sholat/ sajadah, pernak-pernik, makanan, berbagai suvenir, dlsb. Gilee saja ketika rekan penulis masuk ke sebuah toko mencari alas sajadah, ditawari satu yang harganya 280 USD (katanya itu ditenun tangan, bukan mesin.. jadinya mahal). Justru banyak toko-toko di pinggir jalan di luar Grand Bazaar yang menjual barang yang sama dengan harga yang lebih murah, jadi Anda memang harus jeli dan jago tawar-menawar ketika main di sekitaran Grand Bazaar ini. Dari Grand Bazaar, kami pun melanjutkan perjalanan ke Aya Sofya (Hagia Sophia), yang dulunya adalah sebuah gereja, kemudian menjadi masjid, dan sekarang menjadi museum. Tiket masuk ke Aya Sofya cukup mahal buat turis asing, seharga 20 Lira, untuk penduduk Turki bisa jauh lebih murah.

Penulis di dalam Aya Sofya (perhatikan lukisan dinding khas gereja Basilica bertandem dengan kaligrafi Arab)
Dari Aya Sofya, kami pun menuju ke Topkapi Palace, istana para sultan selama zaman Kesultanan Ottoman. Wow, di gerbang masuk istana ini saja sudah dijaga oleh tentara bersenjata, karena istana ini juga menyimpan peninggalan Islam yang paling berharga yaitu jubah dan pedang yang pernah digunakan oleh Nabi Muhammad. Topkapi Palace ini juga sangat luas dan memiliki taman yang begitu indah dan asri. Di dalam istana tersebut juga ada bagian yang disebut Harem, daerah terlarang/ pribadi – biasanya tempat tinggal anggota keluarga perempuan dari sang sultan. Kalau dipikir-pikir, sungguh beruntung sekali hidup para sultan era Ottoman ini (mirip seperti kemewahan para kaisar di Cina), bisa bersenang-senang dengan istri-istri, selir-selir, para pembantu wanita dan dayang-dayang… melebihi kemewahan yang bisa dimiliki bahkan oleh Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia saat ini). Berbicara soal wanita, cewe-cewe Turki memiliki kecantikan yang khas dan eksotik, dengan hidung yang mancung, sempit dan tajam; mata yang lebar dan alis yang hitam lentik, percampuran antara genetik Asia dan Eropa. Berbicara tentang beruntungnya para sultan Ottoman, tidak hanya wanita dari Turki, karena Kesultanan Ottoman memiliki wilayah taklukan yang sangat luas, banyak sekali wanita cantik pilihan yang dipersembahkan oleh gubernur wilayah kepada sultan untuk mempererat hubungan, seperti gadis-gadis Caucasians, Georgians, and Abkhazians yang terkenal akan kecantikannya.

Masjid Ortaköy (sedang direnovasi) dengan latar Jembatan Bosphorus (penghubung Benua Eropa – Asia)
Karena waktu yang mepet, kami hanya mampir sejenak di Istana Topkapi. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Selat Bosphorus, yang katanya ada sebuah masjid di tepi laut yang begitu indah (Ortaköy Camii). Sayangnya Masjid Ortaköy ini sedang dipugar ketika kami tiba di sana.
Senja berakhir dan malam pun tiba. Lagi-lagi malam ini menyantap kebab, setelah siangnya lunch kebab. Apa boleh buat, walaupun tenggorokan sedang sakit, makan kebab jalan terus (efeknya baru kerasa ketika berada di pesawat pulang ke Tokyo).

Pak Abdul Waris dengan 2 porsi kebab jumbo.  ;P
Perjalanan naik bus umum ke Selat Bosphorus (yang memisahkan Benua Asia dan Eropa) luar biasa macet. Kalau dipikir wajar juga, populasi Istanbul saja sudah 13 juta, ditambah lagi turis yang hampir mencapai 7 juta jiwa per tahun. Dengan populasi sebesar itu, angka kriminalitas di Istanbul dapat dikatakan cukup rendah, mungkin karena penduduk Turki sadar pentingnya industri pariwisata yang menyumbangkan sekitar 20 Milyar USD (dari sekitar 30 juta wisatawan mancanegara) setiap tahunnya. Walaupun harus diakui di beberapa tempat masih sering terlihat adanya pemulung, pengemis, dan pengamen jalanan (meskipun tidak sebanyak di Indonesia), tapi kondisi sosial seperti ini juga cukup jamak sekalipun di negara maju. Dan menurut penulis, rakyat Turki cukup beruntung saat ini memiliki sistem pemerintahan yang demokratis, dan memiliki cukup kebebasan politik dan sosio-kultular.
Sebenarnya masih ada banyak objek yang belum sempat penulis kunjungi di Istanbul ini, seperti Masjid Süleymaniye, Basilica Cistern (terowongan peninggalan Romawi), Spice Bazaar, Istana Atatürk, Galata Tower, juga belum sempat menyeberang Jembatan Bosphorus menuju ke Istanbul bagian Benua Asia.
Istanbul, kota seribu minaret yang mengesankan..



                    

                        

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites